KUMPULAN KISAH-KISAH


Lembang Decoration :
    • Kisah Alqamah Durhaka Kepada Ibundanya
Al-kisah:
Konon dikisahkan bahwa pada zaman Rasulullah ada seorang pemuda yang bernama Alqamah. Dia seorang pemuda yang giat beribadah, rajin shalat, banyak puasa dan suka bersedekah. Suatu ketika dia sakit keras, maka istrinya mengirim utusan kepada Rasulullah untuk memberitahukan kepada beliau akan keadaan Alqamah. Maka, Rasulullahpun mengutus Ammar bin Yasir, Shuhaib ar-Rumi dan Bilal bin Rabah untuk melihat keadaannnya. Beliau bersabda, “Pergilah ke rumah Alqamah dan talqin-lah untuk mengucapkan La Ilaha Illallah ”Akhirnya mereka berangkat kerumahnya, ternyata saat itu Alqamah sudah dalam keadaan naza’, maka segeralah mereka men-talqin-nya, namun ternyata lisan Alqamah tidak bisa mengucapkan La ilaha illallah.

Langsung saja mereka laporkan kejadian ini pada Rasulullah.
Maka Rasulullah pun bertanya, “Apakah dia masih mempunyai kedua orang tua?”
Ada yang menjawab, “Ada wahai Rasulullah, dia masih mempunyai seorang ibu yang sudah sangat tua renta.”
Maka Rasulullah mengirim utusan untuk menemuinya, dan beliau berkata kepada utusan tersebut, “Katakan kepada ibunya Alqamah, ‘Jika dia masih mampu untuk berjalan menemui Rasulullah maka datanglah, namun kalau tidak, maka biarlah Rasulullah yang datang menemuimu.’”
Tatkala utusan itu telah sampai pada ibunya Alqamah dan pesan beliau itu disampaikan, maka dia berkata, “Sayalah yang lebih berhak untuk mendatangi Rasulullah.”
Maka, dia pun memakai tongkat dan berjalan mendatangi Rasulullah.
Sesampainya di rumah Rasulullah, dia mengucapkan salam dan Rasulullah pun menjawab salamnya.
Lalu Rasulullah bersabda kepadanya, “Wahai ibu Alqamah, jawablah pertanyaanku dengan jujur, sebab jika engkau berbohong, maka akan datang wahyu dari Allah yang akan memberitahukan kepadaku, bagaimana sebenarnya keadaan putramu Alqamah?”
Sang ibu menjawab, “Wahai Rasulullah, dia rajin mengerjakan shalat, banyak puasa dan senang bersedekah.”
Lalu Rasulullah bertanya lagi, “Lalu apa perasaanmu padanya?”
Dia menjawab, “Saya marah kepadanya Wahai Rasulullah.”
Rasulullah bertanya lagi, “Kenapa?”
Dia menjawab, “Wahai Rasulullah, dia lebih mengutamakan istrinya dibandingkan saya dan diapun durhaka kepadaku.”
Maka, Rasulullah bersabda, “Sesungguhny,a kemarahan sang ibu telah menghalangi lisan Alqamah, sehingga tidak bisa mengucapkan syahadat.”
Kemudian beliau bersabda, “Wahai Bilal, pergilah dan kumpulkan kayu bakar yang banyak.”
Si ibu berkata, “Wahai Rasulullah, apa yang akan engkau perbuat?”
Beliau menjawab, “Saya akan membakarnya dihadapanmu.”
Dia menjawab, “Wahai Rasulullah , saya tidak tahan kalau engkau membakar anakku dihadapanku.”
Maka, Rasulullah menjawab, “Wahai Ibu Alqamah, sesungguhnya adzab Allah lebih pedih dan lebih langgeng, kalau engkau ingin agar Allah mengampuninya, maka relakanlah anakmu Alqamah, demi Dzat yang jiwaku berada di Tangan-Nya, shalat, puasa dan sedekahnya tidak akan memberinya manfaat sedikitpun selagi engkau masih marah kepadanya,”
Maka dia berkata, “Wahai Rasulullah, Allah sebagai saksi, juga para malaikat dan semua kaum muslimin yang hadir saat ini, bahwa saya telah ridha pada anakku Alqamah”.
Rasulullah pun berkata kepada Bilal, “Wahai Bilal, pergilah kepadanya dan lihatlah apakah Alqamah sudah bisa mengucapkan syahadat ataukah belum, barangkali ibu
Alqamah mengucapkan sesuatu yang bukan berasal dari dalam hatinya, barangkali dia hanya malu kepadaku.”
Maka, Bilal pun berangkat, ternyata dia mendengar Alqamah dari dalam rumah mengucapkan La Ilaha Illallah. Maka, Bilal pun masuk dan berkata, “Wahai sekalian manusia, sesungguhnya kemarahan ibu Alqamah telah menghalangi lisannya sehingga tidak bisa mengucapkan syahadat, dan ridhanya telah menjadikanya mampu mengucapkan syahadat.”
Kemudian, Alqamah pun meninggal dunia saat itu juga.
Maka, Rasulullah melihatnya dan memerintahkan untuk dimandikan lalu dikafani, kemudian beliau menshalatkannya dan menguburkannya,
Lalu, di dekat kuburan itu beliau bersabda, “Wahai sekalian kaum Muhajirin dan Anshar, barangsiapa yang melebihkan istrinya daripada ibunya, dia akan mendapatkan laknat dari Allah, para malaikat dan sekalian manusia. Allah tidak akan menerima amalannya sedikitpun kecuali kalau dia mau bertobat dan berbuat baik pada ibunya serta meminta ridhanya, karena ridha Allah tergantung pada ridhanya dan kemarahan Allaoh tergantung pada kemarahannya.”

Lembang Decoration :
    • hamasah
Ada 2 bibit tanaman yang terhampar di sebuah ladang yang subur. Bibit yang pertama berkata, "Aku ingin tumbuh besar,aku ingin menjejakkan akarku dalam2 di tanah ini dan menjulangkan tunas2ku diatas kerasnya tanah ini. Aku ingin membentangkan semua tunasku untuk menyampaikan salam musim semi. Aku ingin merasakan kehangatan matahari dan kelembutan embun pagi di pucuk2 daunku"...Dan bibit itupun tumbuh,makin menjulang...

Bibit yang kedua berguman..."Aku takut,jika kutanamkan akarku ke dalam tanah ini,aku tak tahu apa yang akan kutemui dibawah sana.Bukankah disana sangat gelap? Dan jika kuteroboskan tunasku keatas,bukankah nanti keindahan tunas2ku akan hilang? Tunasku ini pasti akan terkoyak.Apa yang akan terjadi jika tunasku terbuka,dan siput2 mencoba untuk memakannya? Dan pasti jika aku tumbuh dan merekah,semua anak kecil akan berusaha untuk mencabutku dari tanah. Tidak! Akan lebih baik jika aku menunggu sampai semuanya aman"...Dan bibit itupun menunggu dalam kesendirian.
Beberapa pekan kemudian seekor ayam mengais tanah itu,menemukan bibit yang kedua tadi dan menaploknya segera.

Memang selalu ada saja pilihan dalam hidup. Selalu saja ada lakon2 yang harus kita jalani. Namun seringkali kita berada dalam kepesimisan,kengerian,keraguan,kebimbangan2 yang kita ciptakan sendiri. Kita kerap terbuai dengan alasan2 untuk tak mau melangkah,tak mau menatap hidup.
Karena hidup adalah pilihan, maka hadapilah itu dengan gagah..Dan karena hidup adalah pilihan,maka pilihlah dengan bijak...

Lembang Decoration :
    • Mengobati Luka Dihati
Ya Allah, mengapa Engkau ambil dia dariku? Apa yang harus saya lakukan? Begitulah jeritan hati tema diskusi saya pada acara on air di Radio Bahana FM Jakarta Rabu Malam kemaren. Mengapa kehilangan dapat menyebabkan penderitaan pada diri kita? Ada apa dengan kehilangan itu sendiri?

Pada dasarnya keterikatan kita pada apa dan siapa yang hilang menentukan tentukan kualitas kedukaan. Semakin kita terikat kita pada diri seseorang atau sesuatu maka semakin perihnya kehilangan. Lantas apakah kita terikat dengan seseorang atau sesuatu itu salah? Tentu saja tidak salah! Sejak kita lahir, kita tergantung dan terikat oleh sosok ibu. Kita mulai beranjak dewasa, kita membutuhkan keberadaan orang lain untuk bersosialisasi. Tidak ada didalam hidup ini yang kita bisa mengerjakan semuanya dengan sendiri, kita membutuhkan orang lain. Termasuk kita butuh untuk dicintai oleh orang lain.

Kebutuhan itulah yang membuat kita menjadi terikat pada orang lain. Anak-anak muda bahkan sengaja mengikat dirinya dengan teman-temannya agar eksistensi dirinya diakui. Di Jepang bahkan ada seorang kakek rela masuk penjara hanya untuk mencari teman ngobrol. Hal itu karena kebosanan yang luar biasa dan rasa kesepian yang ada pada dirinya. Ya, daripada bengong dirumah sendiri, kan mendingan ada teman ngobrol sekalipun itu dipenjara. begitulah pikir sang kakek.

Disatu sisi kita memang membutuhkan keterikatan tetapi disisi lain keterikatan itu menyebabkan luka dihati kita karena rasa kehilangan. faktor keterikatan dan ketergantungan itulah yang mempengaruhi proses luka atau penderitaan yang kita rasakan termasuk penyembuhannya itu sendiri. Lantas bagaimana caranya kita mengobati atau menyembuhkan luka dihati?

Cara mengobatinya adalah Tawakal kepada Allah. Pahami semua yang kita anggap milik kita sebenarnya milik Allah. Apa yang melekat pada diri kita semuanya milik Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Tawakal merupakan puncak qanaah dan pasrah bukan hanya menerima atas pemberian Allah dan ridha atas ketetapanNya namun juga yakin akan semua yang kita miliki termasuk hidup kita adalah amanah dari Allah. Bila yang Maha Pemilik Sejati memintanya kembali, kita pun ikhlas menerima sebab kita tidak memiliki apa-apa dan kita tidak dimiliki siapa-siapa melainkan Allah Semata. Itulah cara mengobati luka dihati.

Lembang Decoration :
    • Ya Allah, mengapa Engkau ambil dia dariku? Apa yang harus saya lakukan? Begitulah jeritan hati tema diskusi saya pada acara on air di Radio Bahana FM Jakarta Rabu Malam kemaren. Mengapa kehilangan dapat menyebabkan penderitaan pada diri kita? Ada apa dengan kehilangan itu sendiri?

      Pada dasarnya keterikatan kita pada apa dan siapa yang hilang menentukan tentukan kualitas kedukaan. Semakin kita terikat kita pada diri seseorang atau sesuatu maka semakin perihnya kehilangan. Lantas apakah kita terikat dengan seseorang atau sesuatu itu salah? Tentu saja tidak salah! Sejak kita lahir, kita tergantung dan terikat oleh sosok ibu. Kita mulai beranjak dewasa, kita membutuhkan keberadaan orang lain untuk bersosialisasi. Tidak ada didalam hidup ini yang kita bisa mengerjakan semuanya dengan sendiri, kita membutuhkan orang lain. Termasuk kita butuh untuk dicintai oleh orang lain.

      Kebutuhan itulah yang membuat kita menjadi terikat pada orang lain. Anak-anak muda bahkan sengaja mengikat dirinya dengan teman-temannya agar eksistensi dirinya diakui. Di Jepang bahkan ada seorang kakek rela masuk penjara hanya untuk mencari teman ngobrol. Hal itu karena kebosanan yang luar biasa dan rasa kesepian yang ada pada dirinya. Ya, daripada bengong dirumah sendiri, kan mendingan ada teman ngobrol sekalipun itu dipenjara. begitulah pikir sang kakek.

      Disatu sisi kita memang membutuhkan keterikatan tetapi disisi lain keterikatan itu menyebabkan luka dihati kita karena rasa kehilangan. faktor keterikatan dan ketergantungan itulah yang mempengaruhi proses luka atau penderitaan yang kita rasakan termasuk penyembuhannya itu sendiri. Lantas bagaimana caranya kita mengobati atau menyembuhkan luka dihati?

      Cara mengobatinya adalah Tawakal kepada Allah. Pahami semua yang kita anggap milik kita sebenarnya milik Allah. Apa yang melekat pada diri kita semuanya milik Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Tawakal merupakan puncak qanaah dan pasrah bukan hanya menerima atas pemberian Allah dan ridha atas ketetapanNya namun juga yakin akan semua yang kita miliki termasuk hidup kita adalah amanah dari Allah.

      Bila yang Maha Pemilik Sejati memintanya kembali, kita pun ikhlas menerima sebab kita tidak memiliki apa-apa dan kita tidak dimiliki siapa-siapa melainkan Allah Semata. Itulah cara mengobati luka dihati.

      Sesungguhnya aku bertawakal kepada Allah, Tuhanku dan Tuhanmu. Tidak ada satu binatang melatapun melainkan Dialah yang memegang ubun-ubunnya. Sesungguhnya Tuhanku diatas jalan yang lurus. (QS. Hud : 56)

Lembang Decoration :
    • Madu Sunnah Nabi
Assalamualaikum wr.wb
Setiap orang pasti mengenal yang namanya madu. Selain rasanya yang manis madu juga banyak memiliki manfaat dan kegunaan. Insya Allah madu bisa menyembuhkan berbagai penyakit.
ahkan dalam agama islam madu adalah salah satu minuman yang dimuliakan.

melalui Al Qur’an surat An Nahl 68 – 69 Alloh menjelaskan tentang lebah dan madu kepada kita, seperti berikut :

Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah: "Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia". Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan.

Dari dua ayat tersebut jelas bahwa misi lebah dibumi adalah untuk mendampingi umat manusia dan menyediakan obat untuk manusia. Bahkan dari kalimat “….dan temnpat-tempat yang dibikin manusia” kita juga bisa mengerti bahwa lebah adalah satu-satunya binatang yang didalam Al Qur’an sudah disebutkan untuk bekerja sama dengan manusia.

Dan Rasulullaah SAW, bersabda :

"Ambillah / pergunakanlah olehmu sekalian akan dua obat penyembuh yaitu madu dan al-Qur'an." (Hadis riwayat Ibnu Majah).

Khasiat dan Manfaat Madu Menurut Uji Klinis :

1. Meningkatkan kekuatan tenaga fisik.
2. Mencerahkan mata, memutihkan dan menguatkan gigi.
3. Mencerdaskan otak orang dewasa dan kanak-kanak.
4. Menjadikan kulit lebih licin dan halus (awet muda).
5. Madu dan sarang lebah madu merupakan bahan asas kepada krem kulit, lipstik dan losyen tangan.
6. Mempercepat penyembuhan luka terbuka, melawan Jangkitan dan meningkatkan daya ketahanan badan.
7. Menghilangkan panas badan, batuk, selsema, meredakan urat saraf, menstabilkan sistem pernafasan, menguatkan jantung, mengelakkan kencing manis, darah tinggi dan melembapkan kerongkong serta menghilangkan serak suara.
8. Memperkuat janin yang lemah dalam kandungan ( rahim ).
9. Membantu menjaga stamina dan kesehatan Ibu Hamil karena memberikan asupan gizi yang tinggi bagi pertumbuhan janin yang sehat selama dalam kandungan
10. Membantu perkembangan otak bayi, karena setiap harinya otak terus berkembang sampai dengan usia 5 tahun. Untuk itu ia membutuhkan gizi yang tinggi.
11. Mengobati luka bakar. Madu memiliki spesifikasi anti proses peradangan (inflammatory activity anti).
12. Meningkatkan nafsu makan Anak-anak ( adanya unsur vitamin B yang lengkap dalam madu), dan mempercepat pertumbuhan fisik sehingga anak tumbuh sehat , lincah dan riang serta tahan penyakit. ( H.Mohamad , 2002 ).
13. Mengembalikan stamina dari kelelahan dan stress.
14. Makanan terbaik yang sangat diperlukan bagi manula yang organ pencernaannya sudah mulai berkurang fungsinya, karena madu adalah sumber energi dan gizi yang dapat diserap langsung oleh tubuh .( Kesehatan 2001 ).
15. Bila digunakan untuk bersikat gigi bisa memutihkan dan menyehatkan gigi dan gusi, mengobati sariawan dan gangguan mulut lain.
16. Dengan menggunakan cairan madu berkadar 90% (madu dicampur air hangat) dua hari sekali di bagian-bagian yang terinfeksi di kepala, diurut pelan-pelan selama 2-3 menit, madu dapat membunuh kutu, menghilangkan ketombe, memanjangkan rambut, memperindah dan melembutkannya serta menyembuhkan penyakit kulit kepala.

Semoga dengan penjelasan mengenai Manfaat dan Khasiat Madu Menurut Islam akan menjadikan Anda tidak enggan untuk mengkonsumsi madu, ingat mencegah lebih baik dari pada mengobati

Insya Allah dengan sering mengkonsumsi madu tubuh akan semakin membaik dan sehat. Sarankan kepada orangtua, kakek, nenek, saudara dan keluarga untuk mengkonsumsi madu. Insya Allah penyakit yang diderita berkurang. Amin
Semoga bermanfaat... :D

·         Lembang Decoration :
    • WANITA TIANG NEGARA
Gerakan emansipasi wanita telah berjasa besar dalam menghantarkan kaum wanita Indonesia menuju mimbar kehormatan dan gerbang kebebasan, harus dipahami kebebasan bukan berarti kebablasan. Realita melintas ditengah-tengah kehidupan modern, bahwa wanita tidak lagi dipandang sebelah mata, lebih dihargai dan dihormati. Dewasa ini, tak dapat dinapikkan telah banyak kaum wanita dalam meniti karier, pendidikan bahkan jabatan melebihi kaum pria, memang sudah menjadi tuntutan zaman.
Emansipasi wanita adalah perjuangan wanita menuntut hak-nya agar bisa sederajat dengan laki-laki seperti hak untuk bekerja seperti laki-laki, hak berpendapat seperti laki-laki, hak menjabat posisi seperti laki-laki bahkan sampai dengan posisi presiden. Namun apakah benar emansipasi wanita diperluakan saat ini dan hak apa yang diperjuangkan untuk disamakan derajatnya?
Gerakan penyadaran sedini mungkin terhadap generasi muda akan hakikat emansipasi wanita. Sejak dini, kaum mudi sudah harus dikenalkan dan diberi penjelasan terhadap batasan-batasan kebebasan dan hak mutlak harus dimiliki wanita. Sehingga, cara ini akan mampu memfilter kaum mudi dari kebebasan tanpa arti. Sekaligus menyelamatkan kaum mudi dari pengaruh kebebasan “Yang Kebablasan”.
Menanamkan prinsip bahwa wanita tidak akan pernah sama dengan pria. Kesadaran wanita akan kodrat, akan mampu mengurangi resiko sebuah persaingan tanpa batas antara pria dan wanita dalam memenuhi peran dan menjalankan berbagai aktivitas. Memang, sudah hukum alam peranan kaum perempuan tidak bisa disamakan dengan kaum pria.
Seperti telah disinggung di atas, dalam pandangan Islam wanita yang baik adalah wanita yang seoptimal mungkin menurut konsep al-qur’an dan assunnah. Ialah wanita yang mampu menyelaraskan fungsi, hak dan kewajibannya:
- Seorang hamba Allah ( At-Taubah 71 )
- Seorang istri ( An-Nisa 34)
- Seorang ibu ( Al-Baqoroh 233 )
- Warga masyarakat (Al-furqan 33)
- Da’iyah ( Ali Imran104 -110)
WANITA DALAM ISLAMKaum wanita memiliki kedudukan yang tinggi di dalam Islam dan memiliki hak yang sama dalam mengamalkan agama. Di mana Allah Subhanahu wa Ta’ala telah memperlakukan mereka dan membebankan hukum-hukum syariat sesuai dengan fitrah penciptaannya. Hal ini masuk dalam keumuman firman-Nya (yang artinya): “Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.” (Al-Baqarah: 286)
Allah Maha Adil dalam menentukan syariat-Nya, dan Maha Bijaksana dalam meletakkan hukum-hukum-Nya untuk mereka. Allah Subhanahu wa Ta’ala telah memuliakan mereka dengan berbagai bentuk dan cara. Di antaranya:
1. Allah Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan mereka untuk tinggal di rumah-rumah mereka, agar terjaga kehormatan mereka. Sebagaimana dalam surat Al-Ahzab ayat 33 (yang artinya): “Dan hendaklah kalian (para wanita) tetap di rumah kalian.”
2. Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak membebankan mereka untuk mencari nafkah bagi anak-anak mereka, sebagaimana di dalam surat An-Nisa` ayat 5 (yang artinya): “Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka.” (An-Nisa`: 34)
Dan dalam hadits Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma yang muttafaqun ‘alaih (yang artinya): “Setiap kalian adalah pemimpin dan kalian akan ditanya tentang kepemimpinan kalian.”
Dan hadits dalam riwayat Abu Dawud (no. 1695) (yang artinya):“Cukup sebagai dosa, seseorang yang menyia-nyiakan tanggungannya.”
3. Kaum wanita diperintahkan untuk menutup seluruh tubuh mereka, sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam surat Al-Ahzab ayat 59 (yang artinya): “Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin: ‘Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka’. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
4. Kaum wanita tidak boleh bepergian dalam sebuah safar melainkan harus disertai mahram, melihat kondisi seorang wanita yang lemah serta membutuhkan perlindungan dan pemeliharaan. Sebagaimana dalam riwayat Al-Imam Al-Bukhari (no. 1086-1087) dan Muslim(no. 1338-1339) dari hadits Ibnu ‘Umar, Abu Hurairah, dan Abu Sa’id Al-Khudri Radhiyallahu ‘Anhum.
5. Kaum wanita dilarang ber-tabarruj (bersolek) seperti wanita jahiliah, sebagaimana disebutkan dalam surat Al-Ahzab ayat 33 (yang artinya): “Dan janganlah kamu ber-tabarruj seperti orang-orang jahiliah yang dahulu.”


6. Urusan talak perceraian tidak diserahkan kepada wanita, sebagaimana disebutkan dalam surat Al-Baqarah ayat 236 (yang artinya): “Tidak ada kewajiban membayar (mahar) atas kamu, jika kamu menceraikan isteri-isterimu sebelum kamu bercampur dengan mereka dan sebelum kamu menentukan maharnya.”
Juga dalam surat Ath-Thalaq ayat 1 (yang artinya): “Hai Nabi, apabila kamu menceraikan istri-istrimu maka hendaklah kamu ceraikan mereka pada waktu mereka dapat (menghadapi) iddahnya (yang wajar) dan hitunglah waktu iddah itu.”
Ibnul Qayyim rahimahullahu berkata: “Perceraian di tangan kaum lelaki dan tidak di tangan selainnya.” (Zadul Ma’ad, 5/278)

7. Tidak diwajibkan bagi wanita untuk ikut memikul amanat jihad fi sabilillah, sebagaimana telah dibebankan kepada kaum lelaki.
Beberapa bentuk perlakuan Allah Subhanahu wa Ta’ala terhadap kaum wanita di atas, jika dipelajari dan ditinjau dengan akal yang sehat dan fitrah yang bersih, akan diketahui bahwa itu semua merupakan cara untuk menjaga eksistensi wanita. Dan semuanya adalah perlakuan yang bijak dan adil, sesuai dengan kodrat mereka. Namun berapa dari wanita yang memahami diri dan kemuliaannya?
EMANSIPASI, ADAKAH DALAM ISLAM ?
Jika seruan emansipasi bermotif:
Memperjuangkan hak-hak kaum wanita sehingga sama dalam kehidupan dengan hak-hak kaum lelaki,
Mengangkat kedudukan kaum wanita agar setara dengan kaum lelaki dalam semua aspek kehidupan,
Memerdekakan kaum wanita dari belenggu keterbelakangan sehingga sama dengan kaum lelaki dalam kemajuan,
Tentunya prinsip emansipasi yang demikian sangatlah bertentangan dengan keadilan Islam sebagai agama yang telah mengatur kehidupan setiap manusia, sekaligus juga menyelisihi kandungan keindahan wahyu. Di mana wahyu telah memisahkan serta menentukan bagi laki-laki dan wanita adanya hak serta kewajiban yang tidak sama. Begitu juga, wahyu telah menentukan perbedaan-perbedaan dalam banyak perkara, seperti adanya perbedaan dalam hal penciptaan, bersuci, shalat, pelaksanaan jenazah, zakat, puasa dan i’tikaf, haji, aqiqah, jihad, kepemimpinan dan perang, nikah, talak, khulu’, li’an dan ‘iddah, hukum had dan qishash, serta perbedaan dalam masalah hak waris. (Kasyful Wa’tsa` karya Asy-Syaikh Yahya Al-Hajuri)
Berjalan di atas ketentuan wahyu, sesungguhnya adalah sebuah pengangkatan, perjuangan dan kemerdekaan bagi kaum wanita yang sesuai dengan fitrah penciptaan mereka. Sebaliknya, meninggalkan bimbingan wahyu akan menyebabkan kehancuran dan kebinasaan.
FAKTOR YANG MERENDAHKAN MARTABAT WANITA
1) Lupa mengingat Allah
2) Mudah tertipu dengan keindahan dunia
3) Mudah terpedaya dengan syahwat
4) Lemah iman
5) Bersikap suka menunjuk-nunjuk.
Ad-dunya mata’ , khoirul mata’ al mar’atus sholich
Dunia adalah perhiasan, perhiasan dunia yang baik adalah Wanita sholihah.
Pada akhirnya kita sebagai wanita muslimah untuk selalu menyiapkan dan meningkatkan kualitas keislaman kita, agar kita tidak terpengaruh dengan slogan- slogan barat yang akan menghancurkan pilar-pilar Islam dan menyilaukan mata kita.
Perhiasan yang paling indah dari seorang Abdi Allah Swt tiada lain dan tiada bukan yaitu Wanita sholehah. Aurat ditutup demi kehormatan, kitab Alquran didaulahkan. Maka siapa saja yang ingin menjadi wanita solehah mari kita ubah perilaku buruk yang menyimpang dari ajaran Islam. Ingat wanita ada batasan (hijab) dalam keseharian, dalam pergaulan, dan dalam jabatan. Untuk kaum lelaki (Ikhwan) mari kita Hormati dan Muliakan kaum Wanita dengan menjaga Hijab (batasan), jangan sampai berlebihan. Dan ingat Wanita adalah Tiang Negara, apabila wanitanya baik(solehah) maka Negara itu akan tegak dan berjaya.
Semoga bermanfaat. Wallohu A’lam….

 
Lembang Decoration :
    • 3 Alasan mengapa anak gak mau nurut.
Sebenarnya artikel ini cocoknya buat para orang tua. Tapi sekedar share aja. Karena di artikel ini ada pelajaran yang bisa kita ambil juga, meski kita bukanlah orang tua. Simak ya kawan.

"Apa salah saya sehingga anak saya menjadi seperti ini? Mengapa dia begitu susah diatur dan gak mau nurut sama saya? Saya sudah beri dia pendidikan, sudah saya beri fasilitas tapi mengapa dia begitu?"
Pak Abdullah mengeluh atas anaknya yang tidak bisa diatur.

Apakah Ibu atau Bapak pernah megneluh seperti itu juga? Mungkin karena anaknya yang sering pergi malam? Sering maen? Gak bisa diatur dan Nakal?. Kebetulan tadi sore saya menonton sinetron Islam KTP. Dan Bang Ali menjelaskan tiga alasan mengapa itu bisa terjadi. Tiga alasan tersebut yaitu:

1.Apakah anda Ikhlas mengurusnya? Ketika anda mengucapakan bahwa anda sudah membiayainya, sudah memberi dia fasilitas, sudah memberi dia segalanya. Dan anda mengucapkan dengan itu sebagai sebuah keluhan, bisakah itu disebut ikhlas?

2. Apakah dia Ikhlas untuk belajar? Apa dia ikhlas dididik? kembali lagi dengan alsan no.1.

3. Apakah guru-gurunya ikhlas mengajar dia? Lihatlah alasan no.2.

Seorang anak akan menjadi ikhlas bila orang tuanya ikhlas. Ikhlas itu susah-susah gampang. Susah bila anda sendiri mengucapkan bahwa ikhlas itu susah dan tanpa sadar anda yang mensugestikan diri anda sendiri untuk tidak ikhlas. Gampang bila anda bisa ikhlas dalam menjalani segala sesuatunya. Belajar untuk tidak mengeluh dengan segala kesulitan, kekalahan dan kesusahan. Tetap bersyukur meski cobaan terus menimpa. Anak adalah titipan, yang namanya titipan harus dijaga dengan baik dan dirawat dengan baik hingga menghasilkan titipan yang bersih, baik dan bila kembali kepada pemiliknya dengan baik maka kitapun sebagai orang tua akan mendapatkan kebaikan pula. Semua berawal dari diri kita. Ingat bila kita ingin merubah orang lain maka rubah dahulu diri kita baru orang lainpun akan berubah dengan otomatis karena sikap kita. Begitupun dengan anak, orang tua merupakan peranan penting sebagai teladan anak.

Bercerminlah. Menunduk dan jangan terus menanggahkan kepala. Menganggap karena kita telah dewasa dan kita selalu benar. Tak perlu malu bila kita ingin berubah. Perbaikilah diri anda dari sekarang maka anak anda akan berubah pula.

Satu hal yang terpenting agar semua lancar adalah ridho dari Allah. Ridho Allah akan bisa kita dapatkan bila kita beribadah dengan ikhlas dan berdoa dengan sungguh-sungguh kepadaNya. Karena yang memberi anda anak adalah Dia dan yang mempunyai anak anda adalah Dia dan yang mempunyai anda juga Dia. Semua yang ada pada tubuh anda adalah kepunyaanNya. Maka sepantasnya kita meminta, mengadu dan menyerahkan segala sesuatunya hanyalah kepadaNya Sang Pemilik Jagad Raya. Allah saja bisa mengguncang bumi hingga timbul tsunami dan gunung merapi. Apalah artinya merubah seorang anak bagiNya. Mungkin bagaikan meniup debu di tangan. Kuncinya anda ikhlas maka Dia akan memberikan keikhlasan pada anak anda.


Siap untuk berubah?

Silahkan jawablah dengan hati anda sendiri. Saya percaya bahwa anda ingin yang terbaik bukan untuk anak anda?


Hari ini milik anda, dan yang bisa membuat hari ini hanyalah anda sendiri.


Semoga bermanfaat

·         Lembang Decoration :
    • Do'a Agar Diberi Kemudahan Segala Urusan
Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad, keluarga dan sahabatnya.

Pada kesempatan pagi penuh barokah ini, kami ingin berbagi dengan pembaca sekalian sebuah do’a yang bermanfaat. Do’a ini adalah do’a yang shahih dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berisi permohonan berbagai kemudahan dalam segala urusan. Semoga bermanfaat.

Dari Anas bin Malik, beliau berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

اللَّهُمَّ لاَ سَهْلَ إِلاَّ مَا جَعَلْتَهُ سَهْلاً وَأَنْتَ تَجْعَلُ الحَزْنَ إِذَا شِئْتَ سَهْلاً

“Allahumma laa sahla illa maa ja’altahu sahlaa, wa anta taj’alul hazna idza syi’ta sahlaa” [artinya: Ya Allah, tidak ada kemudahan kecuali yang Engkau buat mudah. Dan engkau menjadikan kesedihan (kesulitan), jika Engkau kehendaki pasti akan menjadi mudah].

Hadits ini dikeluarkan oleh Ibnu Hibban dalam Shahihnya (3/255). Dikeluarkan pula oleh Ibnu Abi ‘Umar, Ibnus Suni dalam ‘Amal Yaum wal Lailah. (Lihat Jaami’ul Ahadits, 6/257, Asy Syamilah)

Sanad hadits ini shahih sebagaimana dikatakan oleh Syaikh Syu’aib Al Arnauth dalam tahqiqnya terhadap Shahih Ibnu Hibban.

Faedah singkat dari do’a di atas:

1. Yang namanya kemudahan hanya datang dari Allah. Sesuatu yang sulit sekalipun bisa menjadi mudah jika Allah kehendaki.
2. Hendaklah hati selalu bergantung pada Allah, bukan bergantung pada diri sendiri yang lemah. Jika hati terlalu yakin atau terlalu PD (percaya diri) sehingga melupakan Rabb di atas sana, maka sungguh urusan tersebut akan semakin sulit. Ingatlah bahwa barangsiapa yang senantiasa bertawakkal pada Allah, maka Allah akan mempermudah urusannya.
3. Manusia punya kehendak. Namun kehendak tersebut bisa terealisasi dengan baik dan sempurna, jika Allah menghendakinya. Oleh karena itu, hati seharusnya bersandar pada Sang Kholiq, Allah Ta’ala.
4. Perlunya beriman kepada takdir ilahi dengan baik sehingga tidak membuat seseorang semakin sedih atas musibah atau kesulitan yang menimpanya.
5. Takdir di satu sisi terasa menyakitkan. Namun jika kita memandang dari sisi lain, pasti ada yang terbaik dan hikmah yang besar di balik itu semua. Yakinlah!

Semoga kita bisa mengamalkan do’a ini di kala kita sulit dan di saat mengharap kemudahan dari Allah. Semoga sajian singkat ini bermanfaat.

Segala puji bagi Allah yang dengan nikmat-Nya segala kebaikan menjadi sempurna.

Lembang Decoration :
    • Tuntunan Sehari-hari dan Manfaatnya
Tuntunan:
* Menjauhi makanan yang haram
* Berdoa dengan ikhlas semata-mata kerana Allah
* Dengan ada air sembahyang
* Selalu melakukan sunat wuduk
* Berdoa dengan suara perlahan-lahan
* Mengakui kesalahan yang telah lalu
* Memulai dengan memuji Allah, berselawat dan ditutup dengan selawat
* Diulangi doa sebanyak tiga kali
* Jangan meminta perkara yang mustahil
* Dengan hati yang yakin bahawa doanya diterima oleh Allah

Manfaat:
* Menguatkan keimanan
* Menenangkan hati
* Menghilangkan putus asa
* Merangsang untuk aktif bekerja
* Menimbulkan kegemaran untuk beramal ibadat dan beramal soleh
* Menyebabkan murah rezeki
* Menjadikan hati suka kepada kebajikan dan benci kepada kejahatan
* Menghilangkan rasa ragu dan was-was di dalam hati
* Dapat meredakan dan menghilangkan penyakit jasmani dan penyakit rohani
* Meresapkan rasa kedekatan dan kehangatan secara langsung dengan TAllah.
* Dapat meningkatkan makrifat kepada Allah dan dengan berdoa juga dapat mengalir rasa cinta dan rindu kepada Allah serta ingin untuk bertemu dengannya.


Walahualam bissawab. Semoga bermanfaat :)

·         Lembang Decoration :
    • Keyakinan dan Kesabaran
Keyakinan, adalah kesederhanaan. Sebuah kesederhanaan yang lahir dari kuatnya jiwa dan karakter seseorang. Keyakinan juga yang membuat Rasulullah, tak pernah berhenti berdo’a untuk penduduk thaif meski lemparan batu, hinaan hingga penolakan terhadap beliau bersama risalahnya. Keyakinan juga yang menumbuhkan kecintaan yang membara seorang Khalid bin Walid dengan dinginnya malam ketika perang dibanding bermesraan bersama seorang gadis cantik. Keyakinan pula yang membuat Ali bin abi Thalib dengan berani menggantikan Rasulullah ketika beliau hendak dibunuh oleh kaum Quraisy. Keyakinan itu tumbuh.. kuat mengakar.. Lahir dari keluhuran budi, kokohnya karakter, dan bersumber dari dentuman cinta mengabadi yang tak pernah padam untuk Allah dan jihad di jalan-Nya.

Keyakinan adalah teman setianya gairah yang selalu bersumber dari cinta. Keyakinan adalah kekuatan yang takkan pernah habis untuk selalu memberi energi bagi jiwa untuk menunggu, “membangun”, menguatkan, hingga berbagai defenisi tindakan yang terkadang tak bisa diterima oleh akal. Keyakinan hadir seperti sumber cahaya, ia adalah sumbu lilin yang terus terbakar, ia adalah sumbu sinaran yang menjadi alat untuk memberikan ruang terangnya.

Jika keyakinan adalah alasan terbesar seseorang untuk bertahan. Maka pasangan jiwanya adalah kesabaran. Kesabaranlah yang membuat orang untuk terus bersama dengan keyakinannya. Jika keyakinan adalah sumbu untuk memberikan cahaya, maka kemampuan untuk menerangi selama mungkin adalah sebuah defenisi sederhana tentang kesabaran. Kesabaran selalu menghasilkan berjuta pesona bagi sejarah. Bagaimana Sayyid Qutb lebih memilih untuk bersabar bersama dengan siksaan penjara di zamannya, kesabarannya-lah yang membuat cerita jihad menggelora di dalam dada jutaan pejuang di seantero mayapada. Bagaimana Yusuf AS, yang lebih memilih penjara agar mampu terus mengenal-Nya. Bagaimana sumayyah meneladani semua wanita dengan semangat jiwanya untuk terus bersabar menahan siksaan kaum kafir hingga menjadi syuhada pertama dalam Islam. Mereka adalah karakter-karakter yang menyejarah.. selalu indah untuk dikenang.

Gabungan antara keyakinan dan kesabaran akan menghasilkan semangat yang takkan pernah padam. Keberanian akan menjadi temannya, kesolehan akan menjadi pakaian mereka, kebeningan hati akan selalu mengisi hidup mereka, dan hasilnya… Karya-karya besar bagi peradaban akan tercipta dari segala bentuk usaha mereka.

Yakinlah… bahwa Allah takkan pernah menyia-nyiakan segala usahamu.. Bersabarlah, hingga kelak… Ketika sabarmu telah habis masanya.. Perbahuilah terus ia dengan sebuah KEYAKINAN… Bahwa Allah takkan pernah membuatmu kecewa…

O Allah, I wanna thank you
I wanna thank You for all the things that you’ve done
You’ve done for me through all my years I’ve been lost
You guided me from all the ways that were wrong
I wanna thank You for bringing me home

Alhamdulillah, Elhamdulillah
All praises to Allah, All praises to Allah
Alhamdulillah, Elhamdulillah
All praises to Allah, All praises to Allah.


Semoga Bermanfaat :)

Note kecil:
Wudhu adalah penyejuk raga, Shalat adalah pembersih hati, Dzikir adalah penyejuk jiwa dan doa adalah minuman yang melegakan. Indahnya bunga tak seindah bunga di surga. Nikmatnya tidur tak senikmat tidur di surga. Lembutnya air tak selembut sungai susu yang mengalir di surga. Surga milik Allah dan akan kau tempati jika kau bisa mencuri hatiNya.

·         Lembang Decoration :
    • gust kemal prihadi Tujuh Golongan Yang Mendapat Kado Istimewa Dari Allah
Allah akan memberikan ganjaran pahala bagi orang yang beramal shalih, sebaiknya Dia akan memberikan hukuman bagi yang berbuat kemunkaran. Sebagaimana orang tua yang memberikan hadiah bagi anak-anaknya yang baik dan berprestasi dan memberikan hukuman bagi yang nakal.

Hadiah ini memang akan Allah berikan saat hari terakhir kita (kiamat), namun jika kita tidak mengetahuinya, mungkin kita akan diam dan berpangku tangan karena tidak mengetahui
Hadiahnya itu.

Naungan Allah pada hari kiamat, saat tidak ada naungan lagi selain dari Allah Yang Maha Rahmaan-Rahiim. Itulah kado istimewa yang Allah sediakan untuk kita, pemuda. Siapa saja tujuh golongan itu??

1. Hakim yang Adil

Nah lho…, katanya pemuda, tapi yang disebut malah hakim?? Saudara pembaca yang budiman, di antara kita mungkin sudah sering mendengarkan kalimat ini. Setiap orang adalah pemimpin atas dirinya, dan kelak akan dimintai pertanggungjawabannya. Jadi, jangan dulu memikirkan bahwa pemimpin itu membawa banyak orang di bawahnya, seperti presiden, gubernur, dan lainnya. Namun ternyata setiap kita adalah pemimpin bagi diri kita masing-masing. Jadilah pemimpin yang adil, yang selalu membawa diri ini kepada kebaikan. Itulah pemimpin yang adil, membawa yang dipimpinnya untuk selalu berbuat kebaikan, menghindarkan dari hal-hal yang membawa keburukan. Seperti beribadah yang taat, menghadiri majelis-majelis ilmu, berbuat baik kepada setiap orang terutama kepada orang-orang terdekat-orang tua, keluarga, sahabat-, dan lain sebagainya. Itulah pemimpin yang adil. Dan pemuda yang mengerti pasti bisa menjadi pemimpin yang adil.

2. Pemuda yang taat ibadah hanya kepada Allah swt.

Saudaraku yang diberkahi Allah, sungguh beruntung bagi orang-orang yang senantiasa untuk taat beribadah kepada Allah swt. Terutama kita, sebagai pemuda. Sungguh Allah akan memberikan banyak pahala kepada pemuda yang taat beribadah kepada-Nya, dibanding orang tua yang taat. Wajar saja, karena ujian (godaan)-nya lebih banyak dan dahsyat kepada pemuda. Seperti jaman sekarang, banyak sekali pemuda yang terlalaikan oleh teknologi, sinetron televisi, dan lainnya. Saat ini, pagelaran piala dunia di Afrika telah membuat pemuda lalai untuk shalat Maghrib dan ‘Isya, apalagi jadwalnya yang pukul 01.30 waktu Indonesia barat, sebagian telah alai untuk menunaikan qiyamul lail. Padahal waktu-waktu qiyamul lail adalah kesempatan kita untuk berkhalwat dengan Allah swt. Waktunya Allah mendengarkan doa-doa kita lebih dekat, karena waktu itu, Allah turun ke langit bumi-jarak terdekat antara langit dan bumi-.. semoga kita terus berusaha untuk meningkatkan ketaatan ibadah kita kepada Allah swt. Terlebih, sebentar lagi kita akan memasuki bulan penambangan pahala, bulan Ramadhan 1431 H. semoga Allah RIDHO menyampaikan kita kepadanya.

3. Pemuda yang terpaut hatinya kepada Masjid-masjid

Saudaraku yang mudah-mudahan selalu mendapat RIDHO Allah swt. Lagi-lagi Allah memberikan hadiah istimewanya itu untuk pemuda. Sungguh Allah memberikan nikmat yang banyak kepada para pemuda yang patut kita syukuri. Saudara pembaca, Allah akan memberikan Naungan-Nya di saat tidak ada lagi naungan kecuali dari-Nya kepada pemuda yang hatinya terpaut pada masjid. Dimana pun ia berada, sedang apapun ia beraktivitas, namun saat terdengar panggilan Allah swt.-adzan-, maka ia akan segera memenuhi panggilan tersebut. Tidak hanya untuk menunaikan shalat fardhu saja, namun juga untuk memakmurkan masjid-masjid Allah dengan mendawamkan tilawah Al-Qur’an, mengkaji hadits, kaji tafsir, mengajarkan pelajaran bermanfaat-terutama ilmu Islam- dan lain sebagainya. Dalam haditsnya, tertulis masaajida, yang artinya masjid-masjid (jamak), jadi kita tidak hanya saja memakmurkan masjid yang ada di sekitar rumah kita, namun terlebih kita harus berusaha memakmurkan masjid dimana pun kita berada. Baik sedang di perjalanan, atau sedang ada di luar kota tempat kita tinggal. Saudara pembaca, selamat memakmurkan masjid. Selamat menikmati jamuan Allah swt.

4. Pemuda yang bersedekah secara bersembunyi-sembunyi

Saudara pembaca, Rasulullah saw. adalah teladan kita semua, beliau juga adalah orang yang paling dermawan. Terlebih di bulan Ramadhan, kebaikan sedekahnya lebih cepat dibanding angina yang berhembus. Kita juga sepatutnya dapat mendermakan sedekah kepada yang membutuhkannya. Dan sedekah yang utama adalah sedekah secara sembunyi-sembunyi sehingga (ibaratnya) tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diberikan oleh tangan kanannya. Ini menggambarkan tentang makna keikhlasan hati orang yang bersedekah. Sesungguhnya tidak ramai orang yang dapat menyembunyikan kebaikan yang dilakukannya melainkan akan terdapat juga perasaan riya’ dan ingin menunjuk-nunjuk supaya mendapatkan pujian atau sanjungan dari orang ramai atau sekurang-kurangnya ada orang yang mengetahui kebaikan yang dilakukannya itu. Sesungguhnya, sikap tersembunyi-sembunyi akan menimbulkan keikhlasan dan menjauhkan sifat riya’, insya Allah..

5. Dua pemuda yang bertemu dan berpisah karena Allah

Weish, tunggu dulu…ini buka antara laki-laki dan perempuan yang bukan mahramnya, namun saudara se-iman. Sesame ikhwan, atau sesama akhwat. Inilah yang menjadi usaha bagi yang sudah mempunyai kelompok rutin pekanan. Ia bertemu untuk merekatkan ukhuwah, bersama-sama berniat karena Allah untuk mencari ilmu, saling mengingatkan dalam kebaikan, ketaatan dan lainnya. Ia berpisah karena Allah untuk menyebar kebaikan kepada orang lain yang lebih banyak. Bersyukurlah, wahai saudara pembaca yang sudah mempunyai kelompok pertemuan. Allah akan memberikan pahala yang besar bagi orang-orang yang berkasih saying dan saling mengingatkan kepada kebaikan dan kesabaran. Betapa Allah memberikan pahala kepada dua orang yang bertemu dan berpisah karena-Nya, apalagi lebih dari dua orang. Perbanyaklah saudara kita.

6. Pemuda yang menolak rayuan wanita untuk berzina

Saudaraku, sungguh Allah Maha Tahu, ujian demi ujian yang kita lalui pastilah Allah akan memberikan imbalan yang setimpal jika kita dapat melalui ujian tersebut dengan baik dan benar menurut Allah swt. Dikisahkan seorang pedagang karpet pada jaman Rasulullah, yang juga sahabat beliau. Ia menjual karpetnya secara keliling. Karena saking ramah dan baik dan tampannya pedagang tersebut, maka hampir setiap hari ia dapat menjual karpet-karpetnya. Suatu hari di suatu daerah, karpet dagangannya belum ada yang membeli. Beberapa saat kemudian ada seorang gadis cantik yang menghampirinya. Ia berpura-pura akan membeli karpetnya jika pedagang ini ikut ke rumahnya. Maka, ia pun mengikuti karena tidak tahu niat jahat perempuan ini. Setelah mereka tiba di rumah, sang perempuan tersebut berbicara kepada pemuda tampan itu untuk berzina dengannya. Secara spontan, lelaki itu kaget dan menolak ajakannya. Beberapa saat kemudian ia mempunyai ide. Ia meminta izin ke kamar mandi. Secara tiba-tiba, si perempuan itu kaget melihat sang pemuda pedagang karpet itu sudah terlumuri kotorannya sendiri. Ya, sang pemuda melumuri badannya dengan kotorannya sendiri dengan tujuan supaya wanita tidak ingin berzina dengannya. Karena baunya, maka wanita itu pun mengusir pemuda penjual karpet itu. Sepanjang perjalanan pulang banyak yang mengganggapnya orang gila dan bau terhadapnya. Sang Pemuda bergegas mandi dan membersihkan dirinya dengan bersih. Saat sudah mandi dan berkemas untuk melanjutkan dagangnya, banyak sahabat lain dan orang-orang di sekitarnya mencium bau harum seperti parfum kasturi. Bahkan dari jarak yang jauh. Setelah Rasulullah mengetahuinya, beliau dan para sahabat menjulukinya sebagai Sang “Al-Misk”, yang harum seperti parfum surga. Dari peristiwa itu, sampai meninggalnya-bahkan sampai di surga, sahabat itu akan tetap harum kasturi.. (al-hadits). Itulah balasan dari Allah swt. Kepada orang-orang yang mampu menjaga diri dan kehormatan hidupnya.

7. Pemuda yang mencucurkan air mata saat shalat malam.

Saudara pembaca, ada lagi satu peristiwa yang cukup menggugah kita, yang patut ditafakuri oleh semua. Cerita ini pula yang menjadi sebab turunnya (asbabul nuzul) Qur’an Surat Ali Imran ayat 190-191. Pada suatu subuh, Bilal bin Ra’bah memanggil Rasulullah saw. Karena pada Subuh tersebut tidak seperti biasanya, Rasulullah belum dating-datang untuk menunaikan shalat subuh berjamaah. Setelah Bilal menghampiri, ia mendapati Rasulullah sedang menangis tersedu-sedu. Rasulullah saw. Bercerita kepada Bilal bahwa ia baru menerima wahyu dari Allah swt. Melalui Malaikat Jibril. “Inna Fii Kholqissamaawaatii wal ardh, wakhtilaa fillaili wan nahaari la aayatilliuulil albaab”; Sesungguhnya di dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam pada malam terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi orang-orang yang berakal. Saat itu Bilal bertanya, bukankah engkau sudah berakal Yaa Rasulullah?? Lalu Rasulullah saw menjawab: “memang Allah memberiku kelebihan dan akal yang dapat menerjemahkan ayat ini, tapi bagaimana dengan umatku??” lalu Bilal pun hanya terdiam dan ikut menitikkan air matanya.

Saudara pembaca yang mulia dan saya banggakan, Allah menyediakan waktu-waktu yang mustajabnya do’a, saat itulah semestinya kita dapat berkomunikasi langsung denganNya melalui dzikir-dzikir dan do’a-do’a kita. Sungguh Allah akan mengabulkan doa-doa itu. Saudara pembaca, berdo’alah kepadaNya, memohon apa yang kita minta. Salah satu waktu mustajab itu adalah dengan qiyamullail, karena waktu itu Allah akan turun ke bumi, menjadi saksi bahwa hambaNya mendekatkan diri kepadaNya di saat yang lain sedang terlelap tidur.

Ingatlah, ada dua tetesan yang haram tersentuh neraka. Tetesan air mata karena tangisan kepada Allah saat shalat malam dan tetesan darah syuhada yang berjihad di jalan Allah…

Itulah saudara pembaca, tujuh hal yang menjadikan kita mendapatkan hadiah, kado special dari Allah swt. Semoga kita dapat menjadi salah satu golongan di atas, menjadi hamba Allah yang mendapat naunganNya di saat tidak ada lagi naungan Allah kepada siapa pun. Perbanyaklah ketaatan (ibadah) kita kepada Allah.

·         Lembang Decoration :
    • nasehat Imam Ghozali pada anak2nya
pada suatu hari, Imam Al Ghozali berkumpul dengan murid-muridnya. Lalu Imam Al Ghozali bertanya;
Pertama, “Apa yang paling dekat dengan diri kita di dunia ini?”
Murid- muridnya menjawab, “Orang tua, guru, kawan ,dan sahabatnya“.
Imam Ghozali menjelaskan semua jawaban itu benar. Tetapi yang paling dekat dengan kita adalah “mati”. Sebab, sesuai dengan janji Allah SWT bahwa setiap yang bernyawa pasti akan mati.
[Ali Imran : 185]

Kedua,”Apa yang paling jauh dari diri kita di dunia ini?”
Murid-muridnya menjawab, “Negara Cina, bulan, matahari dan bintang-bintang”.
Lalu Imam Ghozali menjelaskan bahwa semua jawaban yang mereka berikan itu adalah benar. Tapi yang paling benar adalah “masa lalu”. Walau dengan cara apa sekalipun kita tidak dapat kembali ke masa lalu. Oleh sebab itu kita harus menjaga hari ini dan hari-hari yang akan datang dengan perbuatan yang sesuai dengan ajaran Agama.

Ketiga, “Apa yang paling besar di dunia ini?”
Murid-muridnya menjawab, “Gunung, bumi dan matahari”.
Semua jawaban itu benar, kata Imam Ghozali. Tapi yang paling besar dari yang ada di dunia ini adalah “hawa-nafsu” [Al-A'raaf :179]. Maka kita harus berhati-hati dengan nafsu kita, jangan sampai nafsu membawa kita ke neraka.

Keempat, “Apa yang paling berat di dunia ini?”
Ada yang menjawab, “Besi dan gajah…”
Semua jawaban adalah benar, kata Imam Ghozali, tapi yang paling berat adalah “memegang amanah” [Al-Ahzab : 72] Tumbuh-tumbuhan, binatang, gunung, dan malaikat semua tidak mampu ketika Allah SWT meminta mereka untuk menjadi kalifah [pemimpin] di dunia ini. Tetapi manusia dengan sombongnya menyanggupi permintaan Allah SWT, sehingga banyak dari manusia masuk ke neraka karena ia tidak dapat memegang amanahnya.

Kelima, “Apa yang paling ringan di dunia ini?”
Ada yang menjawab, “Kapas, angin, debu dan daun-daunan”.
“Semua itu benar”, kata Imam Ghozali. Tapi yang paling ringan di dunia ini adalah “meninggalkan sholat”. Gara-gara pekerjaan, kita meninggalkan sholat; gara-gara bermasyarakat, kita meninggalkan sholat.

Keenam, “Apakah yang paling tajam di dunia ini?”
Murid-muridnya menjawab dengan serentak, “pedang”.
“Benar”, kata Imam Ghozali. Tapi yang paling tajam adalah “lidah manusia“. Karena melalui lidah, Manusia selalunya menyakiti hati dan melukai perasaan saudaranya sendiri.


http://asetvirtual.com/?aff=engkos-kosdara

·         Lembang Decoration :
    • Dialog Allah SWT dan Malaikat tentang Orang-Orang yang Berdzikir dan Berdoa
Suatu hari, Rasulullah menyampaikan berita kepada sahabat tentang adanya malaikat yang selalu berkeliling di jalan-jalan, berkeliling di muka bumi, untuk mencari orang yang selalu berdzikir, mencari majelis-majelis yang berdzikir. Jika malaikat itu menemukan apa yang dicari, maka dia akan berseru kepada malaikat lainnya, “Kemarilah, inilah hajat kalian!”

Lalu para malaikat itu mengelilingi kaum yang sedang berdzikir tersebut, ikut duduk bersama mereka, dengan membentangkan sayap-sayap mereka sampai ke atas langit dunia. Jika orang-orang yang berdzikir tadi selesai melakukan dzikirnya, para malaikat naik ke langit. Pada saat itu Rabb bertanya kepada malaikat – dan Dia Lebih Mengetahui – :

“Apa yang dikatakan hamba-hamba-Ku?”

“Mereka bertasbih kepada-Mu, bertakbir, bertahmid, dan mengagungkan-Mu” jawab para malaikat.

“Apakah mereka melihat-Ku?” Allah SWT bertanya lagi.

Malaikat: “Tidak, demi Allah, mereka tidak melihat-Mu!”

Allah SWT: “Apa yang mereka minta?”

Malaikat: “Mereka meminta Surga kepada-Mu.”

Allah SWT: “Apakah mereka pernah melihatnya?”

Malaikat: “Tidak wahai Rabb, mereka belum pernah melihatnya!”

Allah SWT: “Lantas bagaimana jika mereka melihatnya?”

Malaikat: “Andaikan mereka melihatnya, niscaya mereka akan lebih sangat mendambakannya, lebih sangat menginginkannya, dan lebih senang kepadanya!”

Allah SWT: “Lalu dari apa mereka meminta perlindungan?”

Malaikat: “Mereka meminta perlindungan dari Neraka.”

Allah SWT: “Apakah mereka pernah melihatnya?”

Malaikat: “Tidak, demi Allah, mereka belum pernah melihatnya.”

Allah SWT: “Bagaimana seandainya mereka melihatnya?”

Malaikat: “Seandainya mereka pernah melihatnya, tentu mereka lebih menjauh daripadanya dan lebih takut daripadanya.”

Lalu Allah SWT berfirman, “Saksikanlah oleh kalian bahwa Aku telah mengampuni untuk mereka.”

Salah satu dari malaikat pun berkata, “Wahai Rabb, di tengah-tengah mereka ada seseorang yang bukan dari golongan mereka. Orang itu datang untuk suatu kepentingan (bukan untuk berdzikir)!”

Allah SWT menanggapinya, “Mereka itu adalah kelompok orang yang tidak akan celaka, siapa pun yang ikut duduk dengan mereka!” []

Maraji’: Hadits Riwayat Bukhari – Muslim. Diriwayatkan juga dari Abu Hurairah.

(hudzaifah/hdn)


·         Lembang Decoration :
  • Suatu hari, Rasulullah menyampaikan berita kepada sahabat tentang adanya malaikat yang selalu berkeliling di jalan-jalan, berkeliling di muka bumi, untuk mencari orang yang selalu berdzikir, mencari majelis-majelis yang berdzikir. Jika malaikat itu menemukan apa yang dicari, maka dia akan berseru kepada malaikat lainnya, “Kemarilah, inilah hajat kalian!”

    Lalu para malaikat itu mengelilingi kaum yang sedang berdzikir tersebut, ikut duduk bersama mereka, dengan membentangkan sayap-sayap mereka sampai ke atas langit dunia. Jika orang-orang yang berdzikir tadi selesai melakukan dzikirnya, para malaikat naik ke langit. Pada saat itu Rabb bertanya kepada malaikat – dan Dia Lebih Mengetahui – :

    “Apa yang dikatakan hamba-hamba-Ku?”

    “Mereka bertasbih kepada-Mu, bertakbir, bertahmid, dan mengagungkan-Mu” jawab para malaikat.

    “Apakah mereka melihat-Ku?” Allah SWT bertanya lagi.

    Malaikat: “Tidak, demi Allah, mereka tidak melihat-Mu!”

    Allah SWT: “Apa yang mereka minta?”

    Malaikat: “Mereka meminta Surga kepada-Mu.”

    Allah SWT: “Apakah mereka pernah melihatnya?”

    Malaikat: “Tidak wahai Rabb, mereka belum pernah melihatnya!”

    Allah SWT: “Lantas bagaimana jika mereka melihatnya?”

    Malaikat: “Andaikan mereka melihatnya, niscaya mereka akan lebih sangat mendambakannya, lebih sangat menginginkannya, dan lebih senang kepadanya!”

    Allah SWT: “Lalu dari apa mereka meminta perlindungan?”

    Malaikat: “Mereka meminta perlindungan dari Neraka.”

    Allah SWT: “Apakah mereka pernah melihatnya?”

    Malaikat: “Tidak, demi Allah, mereka belum pernah melihatnya.”

    Allah SWT: “Bagaimana seandainya mereka melihatnya?”

    Malaikat: “Seandainya mereka pernah melihatnya, tentu mereka lebih menjauh daripadanya dan lebih takut daripadanya.”

    Lalu Allah SWT berfirman, “Saksikanlah oleh kalian bahwa Aku telah mengampuni untuk mereka.”

    Salah satu dari malaikat pun berkata, “Wahai Rabb, di tengah-tengah mereka ada seseorang yang bukan dari golongan mereka. Orang itu datang untuk suatu kepentingan (bukan untuk berdzikir)!”

    Allah SWT menanggapinya, “Mereka itu adalah kelompok orang yang tidak akan celaka, siapa pun yang ikut duduk dengan mereka!” []

·         Lembang Decoration :
    • Menjual Waktu dengan Pahala
“Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati mereka mengingat Allah dan kepada kebenaran yang telah turun (kepada mereka), dan janganlah mereka seperti orang-orang yang sebelumnya telah diturunkan Al-Kitab kepadanya, kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka lalu hati mereka menjadi keras. Dan kebanyakan di antara mereka adalah orang-orang yang fasik.” (Al-hadid: 16)

Maha Suci Allah yang menggantikan malam dengan siang dan sore pun menyongsong malam. Hari berlalu menyusun pekan. Hitungan bulan-bulan pun membentuk tahun. Tanpa terasa, pintu ajal kian menjelang. Sementara, peluang hidup tak ada siaran ulang.

Siap atau tidak, waktu pasti akan meninggalkan kita

Sejauh apa pun satu tahun ke depan jauh lebih dekat daripada satu detik yang lalu. Karena waktu yang berlalu, walaupun satu detik, tidak akan bisa dimanfaatkan lagi. Ia sudah jauh meninggalkan kita.

Begitu pun dengan berbagai kesempatan yang kita miliki. Pagi ini adalah pagi ini. Kalau datang siang, ia tidak akan pernah kembali. Kalau kesempatan di pagi ini lewat, hilang sudah momentum yang bisa diambil. Karena, belum tentu kita bisa berjumpa dengan pagi esok.

Itulah yang pernah menggugah Umar bin Abdul Aziz. Suatu malam, karena sangat lelah, Umar menolak kunjungan seorang warga. “Esok pagi saja!” ucapnya spontan. Khalifah Umar berharap esok pagi ia bisa lebih segar sehingga urusan bisa diselesaikan dengan baik.

Tapi, sebuah ucapan tak terduga tiba-tiba menyentak kesadaran Khalifah kelima ini. Warga itu mengatakan, “Wahai Umar, apakah kamu yakin akan tetap hidup esok pagi?” Deg. Umar pun langsung beristighfar. Saat itu juga, ia menerima kunjungan warga itu.

Kalau kita menganggap remeh sebuah ruang waktu, sebenarnya kita sedang membuang sebuah kesempatan. Kalau pergi, kesempatan tidak akan kembali. Ia akan pergi bersama berlalunya waktu. “Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian.” (Al-Ashr: 1-2)

Siap atau tidak, jatah waktu kita terus berkurang

Ketika seseorang sedang merayakan hari ulang tahun, sebenarnya ia sedang merayakan berkurangnya jatah usia. Umurnya sudah berkurang satu tahun. Atau, hari kematiannya lebih dekat satu tahun. Dalam skala yang lebih luas, pergantian tahun adalah berarti berkurangnya umur dunia. Atau, hari kiamat lebih dekat satu tahun dibanding tahun lalu.

Ketika jatah-jatah waktu itu terus berkurang, peluang kita semakin sedikit. Biasanya, penyesalan datang belakangan. “Dan pada hari itu diperlihatkan neraka Jahannam; dan pada hari itu ingatlah manusia, akan tetapi tidak berguna lagi mengingat itu baginya. Dia mengatakan: ‘Alangkah baiknya kiranya aku dahulu mengerjakan (amal saleh) untuk hidupku ini.” (Al-Fajr: 23-24)

Tak banyak yang sadar, begitu banyak peluang menghilang

Kadang, seseorang menganggap biasa mengisi hari-hari dengan santai, televisi, dan berbagai mainan. Bahkan ada yang bisa berjam-jam bersibuk-sibuk dengan video game. Sedikit pun tak muncul rasa kehilangan. Apalagi penyesalan.

Padahal kalau dihitung, amal kita akan terlihat sedikit jika dibanding dengan kesibukan rutin lain. Dengan usia tiga puluh tahun, misalnya. Selama itu, jika tiap hari seorang tidur delapan jam, ternyata ia sudah tidur selama 87.600 jam. Ini sama dengan 3.650 hari, atau selama sepuluh tahun. Dengan kata lain, selama tiga puluh tahun hidup, sepertiganya cuma habis buat tidur.

Jika orang itu menghabiskan empat jam buat nonton televisi, setidaknya, ia sudah menonton televisi selama 43.200 jam. Itu sama dengan 1.800 hari, atau lima tahun. Bayangkan, dari tiga puluh tahun hidup, lima tahun cuma habis buat nonton teve. Belum lagi urusan-urusan lain. Bisa ngobrol, curhat, ngerumpi, jalan-jalan, dan sebagainya.

Lalu, berapa banyak porsi waktunya buat ibadah? Kalau satu salat wajib menghabiskan waktu sepuluh menit, satu hari ia salat selama lima puluh menit. Ditambah zikir dan tilawah selama tiga puluh menit, ia beribadah selama delapan puluh menit per hari. Jika dikurangi sepuluh tahun karena usia kanak-kanak, ia baru beribadah selama 1.600 jam. Atau, 1,8 persen dari waktu tidur. Atau, 3,7 persen dari lama nonton teve.

Betapa banyak peluang yang terbuang. Betapa banyak waktu berlalu tanpa nilai. Maha Benar Allah dalam firman-Nya, “Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian. Kecuali, orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan menetapi kesabaran.” (Al-Ashr: 1-3)

Tak seorang pun tahu, kapan waktunya berakhir

Tiap yang bernyawa pasti mati. Termasuk, manusia. Kalau dirata-rata, usia manusia saat ini tidak lebih dari enam puluhan tahun. Atau, setara dengan dua belas kali pemilu di Indonesia. Waktu yang begitu sedikit.

Saatnya buat orang-orang beriman memaknai waktu. Biarlah orang mengatakan waktu adalah uang. Orang beriman akan bilang, “Waktu adalah pahala!”


http://
lembangdrkorasi.blogspot.com/

·         Lembang Decoration :
    • Wasiat Nasehat Imam Ghazali Ra
“Kehidupan seorang muslim tidak dapat dicapai dengan sempurna, kecuali mengikuti jalan Allah SWT yang dilalui secara bertahap. Tahapan-tahapan itu antara lain : tobat, sabar, faqir, zuhud, tawakal, cinta, makrifat dan ridha. Karena itu seseorang yang mempelajari tasawuf wajib mendidik jiwa dan akhlaknya. Sementara itu, hati adalah cermin yang sanggup menangkap makrifat. Dan kesanggupan itu terletak pada hati yang suci dan jernih.

"Berbicara tentang nasihat, kulihat diriku tak pantas untuk memberikannya. Sebab, nasihat seperti zakat, nishabnya adalah kemampuan untuk memetik nasihat itu bagi dirinya sendiri. Seseorang yang belum mencapai nishab, bagaimana ia akan mengeluarkan zakat ? Dan seorang yang tak memiliki cahaya, bagaimana dapat dijadikan sebagai alat penerang oleh orang lain? Bagaimana bayangan akan lurus jika kayunya bengkok ? Allah swt mewahyukan kepada 'Isa bin Maryam AS :"Nasihatilah dirimu, jika kau mampu memetik nasihat, maka nasihatilah orang lain. Jika tidak, maka malulah kepada-Ku".
"Barangsiapa hendak mengetahui aib-aibnya, maka ia dapat menempuh empat jalan berikut :

1. Duduk dihadapan seorang guru yang mampu mengetahui keburukan hati dan berbagai bahaya yang tersembunyi didalamnya. Kemudian ia memasrahkan dirinya kepada sang guru dan mengikuti petunjuknya dalam bermujahadah membersihkan aib itu. Ini adalah keadaan seorang murid dengan syeikhnya dan seorang pelajar dengan gurunya. Sang guru akan menunjukkan aib-aibnya dan cara pengobatannya, tapi di zaman ini guru semacam ini langka.

2. Mencari seorang teman yang jujur, memiliki bashiroh ( mata hati yang tajam ) dan berpegangan pada agama. Ia kemudian menjadikan temannya itu sebagai pengawas yang mengamati keadaan, perbuatan, serta semua aib batin dan zhohirnya, sehingga ia dapat memperingatkannya. Demikian inilah yang dahulu dilakukan oleh orang-orang cerdik, orang-orang terkemuka dan para pemimpin agama.

3. Berusaha mengetahui aib dari ucapan musuh-musuhnya. Sebab pandangan yang penuh kebencian akan berusaha menyingkapkan keburukan seseorang. Bisa jadi manfaat yang diperoleh seseorang dari musuh yang sangat membencinya dan suka mencari-cari kesalahannya adalah lebih banyak dari teman yang suka bermanis muka, memuji dan menyembunyikan aib-aibnya. Namun, sudah menjadi watak manusia untuk mendustakan ucapan musuh-musuhnya dan mengangnya sebagai ungkapan kedengkian. Tetapi, orang yang memiliki mata hati jernih mampu memetik pelajaran dari berbagai keburukan dirinya yang disebutkan oleh musuhnya.

4. Bergaul dengan masyarakat. Setiap kali melihat perilaku tercela seseorang, maka ia segera menuduh dirinya sendiri juga memiliki sifat tercela itu. Kemudian ia tuntut dirinya untuk segera meninggalkannya. Sebab, seorang Mukmin adalah cermin bagi mukmin lainnya. Ketika melihat aib orang lain ia akan melihat aib-aibnya sendiri."Renungkanlah pendeknya umurmu. Andaikata engkau berumur seratus tahun sekalipun, maka umurmu itu pendek jika dibandingkan dengan masa hidupmu kelak di akhirat yang abadi, selama-lamanya.

Coba renungkan, agar dapat beristirahat ( pensiun )selama dua puluh tahun, dalam satu bulan atau setahun engkau sanggup menanggung berbagai beban berat dan kehinaan di dalam mencari dunia. Tetapi mengapa engkau tidak sanggup menanggung beban ibadah selama beberapa hari demi mengharapkan kebahagiaan abadi di Akhirat nanti?Jangan panjang angan-angan, engkau nanti akan berat untuk beramal. Yakinilah bahwa tak lama lagi engkau akan mati. Kataka dalam hatimu :Pagi ini aku akan beribadah meskipun berat, siapa tahu nanti malam aku mati. Malam ini aku akan sabar untuk beribadah, siapa tahu besok aku mati.Sebab, kematian tidak datang pada waktu, keadaan dan tahun tertentu. Yang jelas ia pasti dating. Oleh karena itu, mempersiapkan diri menyambut kedangan maut lebih utama daripada menpersiapkan diri menyambut dunia. Bukankah kau menyadari betapa pendek waktu hidupmu di dunia ini? Bukankah bisa jadi ajalmu hanya tersisa satu tarikan dan hembusan napas atau satu hari?Setiap hari lakukanlah hal ini dan paksakan dirimu untuk sabar beribadah kepada Allah swt.

Andaikata engkau ditakdirkan untuk hidup selama lima puluh tahun dank au biasakan dirimu untuk sabar beribadah, nafsumu tetap akan berontak, tetapi ketika maut menjemput kau akan berbahagia selama-lamanya. Tetapi, ketika engkau tunda-tunda dirimu untuk beramal, dan kematian dating di waktu yang tidak kau perkirakan.





·         Lembang Decoration :
    • Kesibukan Para Malaikat di Surga. [let say Alhamdulilah]
Assalamualaikum wr.wb

"Seseorang bercerita, aku bermimpi suatu hari aku pergi ke surga dan seorang malaikat menemaniku serta menunjukkan keadaan di surga.

Memasuki suatu ruang kerja yang penuh dengan para malaikat. Malaikat yang mengantarku berhenti di depan ruang kerja pertama dan berkata,"

Ini adalah Seksi Penerimaan.
Disini, semua permintaan yang ditujukan pada Allah, diterima".

Aku melihat-lihat sekeliling tempat ini dan aku dapati tempat ini begitu sibuk dengan begitu banyak malaikat yang memilah-milah seluruh permohonan yang tertulis pada kertas dari manusia di seluruh dunia.

Kemudian,....
aku dan malaikat-ku berjalan lagi melalui koridor yang panjang. lalu sampailah kami pada ruang kerja kedua.

Malaikat-ku berkata,
"Ini adalah Seksi Pengepakan dan Pengiriman.
Disini, kemuliaan dan rahmat yang diminta manusia diproses dan dikirim ke manusia-manusia yang masih hidup yang memintanya".

Aku perhatikan lagi betapa sibuknya ruang kerja itu. Ada banyak malaikat
yang bekerja begitu keras karena ada begitu banyaknya permohonan yang dimintakan dan sedang dipaketkan untuk dikirim ke bumi.

Kami melanjutkan perjalanan lagi hingga sampai pada ujung terjauh koridor panjang tersebut dan berhenti pada sebuah pintu ruang kerja yang sangat kecil.

Yang sangat mengejutkan aku, hanya ada satu malaikat yang duduk disana, hampir tidak melakukan apapun.
"Ini adalah Seksi Pernyataan Terima Kasih", kata Malaikatku pelan. Dia tampak malu.

"Bagaimana ini? Mengapa hampir tidak ada pekerjaan disini?", tanyaku.

Menyedihkan", Malaikat-ku menghela napas. "Setelah manusia menerima rahmat yang mereka minta, sangat sedikit manusia yang mengirimkan pernyataan terima kasih".


"Bagaimana manusia menyatakan terima kasih atas Rahmat Tuhan?", tanyaku.

"Sederhana sekali", jawab Malaikat.

"Cukup berkata,
'ALHAMDULILLAHI RABBIL AALAMIIN, Terima kasih, Tuhan' ".

"Lalu, rahmat apa saja yang perlu kita syukuri?”, tanyaku.

Malaikat-ku menjawab,

"Jika engkau mempunyai makanan di lemari es, Pakaian yang menutup tubuhmu, atap di atas kepalamu dan tempat untuk tidur, Maka engkau lebih kaya dari 75% penduduk dunia ini.


"Jika engkau memiliki uang di bank, di dompetmu, dan uang-uang receh, maka engkau berada diantara 8% kesejahteraan dunia.

"Dan jika engkau mendapatkan pesan ini di komputermu,engkau adalah bagian dari 1% di dunia yang memiliki kesempatan itu.

Juga.... Jika engkau bangun pagi ini dengan lebih banyak kesehatan daripada kesakitan ... engkau lebih dirahmati daripada begitu banyak orang di dunia ini yang tidak dapat bertahan hidup hingga hari ini.

"[i]Jika engkau tidak pernah mengalami ketakutan dalam perang, kesepian dalam penjara, kesengsaraan penyiksaan, atau kelaparan yang amat sangat [/i]....Maka,engkau lebih beruntung dari 700 juta orang di dunia".


"Jika,........ engkau dapat menghadiri Masjid atau pertemuan religius tanpa ada ketakutan akan penyerangan, penangkapan, penyiksaan,atau kematian ... M a k a,....engkau lebih dirahmati daripada 3 milyar orang didunia.

"Jika,....orangtuamu masih hidup dan masih berada dalam ikatan pernikahan ... Maka,.....engkau termasuk orang yang sangat jarang.

"Jika engkau dapat menegakkan kepala dan tersenyum, maka,.....
engkau bukanlah seperti orang kebanyakan, engkau unik dibandingkan emua mereka yang berada dalam keraguan dan keputusasaan.

"Jika,...engkau dapat membaca pesan ini, maka engkau menerima rahmat ganda yaitu bahwa seseorang yang mengirimkan ini padamu, berpikir bahwa engkau orang yang sangat istimewa baginya, dan bahwa, engkau lebih dirahmati daripada lebih dari 2 juta orang di dunia yang bahkan tidak dapat membaca sama sekali".

Nikmatilah hari-harimu, hitunglah rahmat yang telah Allah anugerahkan kepadamu.

Dan jika engkau berkenan, kirimkan pesan ini ke semua
teman-temanmu untuk mengingatkan mereka betapa
dirahmatiNya kita semua.

"Dan ingatlah tatkala Tuhanmu menyatakan bahwa, 'Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Aku akan menambahkan lebih banyak nikmat kepadamu' ".
(QS:Ibrahim (14) :7 )

Semoga Bermanfaat
Mari Bersyukur :)
Lembang Decoration :
    • Metal, Punk dan Islam
Assalamualaikum wr.wb
Salam sejahtera kawan-kawan Muslim Teens
Sebelumnya kami mohon maaf akhir-akhir ini kami jarang kirim pesan-pesan lagi ke inbox kawan-kawan karena kami sedang sibuk mengurus kegiatan sekolah. :). Terima Kasih sahabat muslim teens tetap setia menunggu pesan2 dari kami.

Kamu ngerasa anak metal atau Punk? Wajib baca ini...:)

Metal, Punk dan Islam
Maksudnya? Ya...pasti kita terheran-heran mendengar judul diatas. Apa hubungannya Metal, Punk dan Islam jelas-jelas Metal dan Punk sangat bertolak belakang dengan Islam, mengingat kedua genre itu berasal dari budaya barat yang banyak mengandung unsur yg pada umumnya kurang baik bagi generasi muda seperti kita. Mungkin bagi sahabat muslim teens yang seneng dengan musik bergenre metal, death metal, underground dan punk pastinya sudah sangat hafal dengan unsur-unsur didalamnya. Musik metal memang identik dengan dandanan yang seram, musik yang keras, scream voice, satanic unsure dan bintang terbalik yang sangat populer disebut pentagram yang melambangkan setan. Bagi yang sudah menonton tentang zionis pastinya sudah tahu apa saja lambang setan.

"Tapi saya suka musik metal dan punk?" Nah inilah masalahnya, bila sudah suka mau digimanain. Tapi tentunya sahabat muslim teens gak mau kan jadi budaknya setan? Naudzubillahimindzalik. Tapi jangan panik atau jangan takut. Kamu tetep bisa suka musik metal tapi yang musik metal yg gmana yg gak bikin kita jadi budak setan?
Ada nih, sekarang banyak banget band-band metal yang taat beribadah dan beriman. Lah...kok bisa? Tentunya bisa. Mengapa mereka bisa seperti itu? karena mereka menyadari bahwa hidup di dunia ini tujuan kita adalah untuk menegakan akidah. Dan mereka tahu bahwa metal yang berasal dari budaya barat hanyalah salah satu strategi orang-orang kafir untuk menghipnotis kita menjadi manusia yang tidak beriman dan mendekati kekafiran sehingga menjadi budaknya setan. Naudzubillah.

Wah ada yah band kaya gitu? Yg kaya gimana sih?
Ini dia band-band metal yang sholat berjamaah di sela-sela konser
Klik disini (Wajib nonton video wawancaranya)
Mereka sholat isa berjamaah di sela-sela konser meraka dalam acara Urban Garage Festival 2. Subhanallah. Apakah kita bisa seperti mereka? meluangkan waktu untuk shalat isya di sela-sela kegiatan kita. Insya Allah harus bisa yah sahabat muslim teens.

Kalau kita kembali bahas soal musik metal, metal itu terkenal dengan tangan metal (jempol dan kelingking dinaikan). Nah bagi yang sudah paham itu lambang apa pasti berhenti deh mempertunjukan lambang itu. Bagi yang belum tahu mesti tahu tuh. Lambang itu merupakan lambang tanduk. Begitupun bintang terbalik atau pentagram, tapi anak-anak metal yang menjalankan akidah mereka membudayakan "one finger movement" atau metal satu jari. Menurut Madmor salah seorang personil band metal Purgatory yang cukup eksis di dunia musik metal mengatakan bahwa arti dari metal satu jari adalah ketauhidan kita La'ilahailallaah. Subhanallah. Bahkan mereka membuat sebuah lagu yang berjudul M.O.G.S.A.W. Sekilas memang menyeramkan judulnya namun tahukah kepanjangannya (Messanger of God Sallalahualaihiwassalam).

Beralih ke Punk. Saya memang kurang ngerti musik genre yg satu ini but sekilas ada band punk yang lagu-lagunya mengingatkan kita akan kekuasaan Allah SWT. Ada salah satu judul lagunya Muhammad Saw Idol, intinya lagu ini mengingatkan kita bhawa idola sebenernya yaitu Rasullullah tapi tetap masalah musik dalam irama Punk. Pernyataan Punk Muslim di dalam blognya "Punk Muslim mencoba jalankan perintah seperti, “sampaikanlah walau cuma satu ayat”, “saling ingat mengingatkanlah kalian dalam kebaikan”, atau ribuan perintah-perintah yang lain, dan kami ini baru satu, dua atau tiga saja yang bisa kami kerjakan, Dan kami ini mengkhususkan untuk menyampaikan kepada diri kami sendiri dan merangkul kawan-kawan Punk yang terlanjur nge-Punk"
Lengkapnya bisa baca di blog Punk Muslim
Apa kita bisa memegang prinsip dan komitmen seperti itu? hayo .... :)

Tujuan mereka ternyata baik yaitu untuk meluruskan akidah generasi muda dengan menyampaikan dakwah melalui musik metal intinya masuk ke dalam dunia metal. Tentu ada yg berpikir bukankah metal dari barat, mengapa dakwahnya harus dalam metal? Inilah yang terkadang jadi pertanyaan. Kadang untuk meluruskan sebuah masalah tentunya kita harus masuk ke dalam masalah itu. Mengingat banyak banget anak-anak muda yang seneng banget dengan musik metal dan sudah terlanjur masuk ke dalam banyaknya keburukan death metal satanic yang menghancurkan generasi muda saat ini di Indonesia bahkan di dunia. Maka salah satu cara untuk meluruskan dan memperbaiki generasi muda yang nantinya jadi pemimpin bangsa yaitu dengan cara memasukan unsur islam kedalam musik metal dan punk. Gak mungkin donk kita kasih lagu nasyid dan tagonian ke anak metal, kebayangkan. Dakwah itu perlahan-lahan tapi pasti. buktinya disela-sela konser metal yg terkenal rusuh dan keras tapi mereka masih mengingat waktu shalat dan berjamaah pula. Kita aja yg biasa2 kadang lupa untuk berjamaah (Ngaku aja dalam hati) :D. Yeah Its hard to do but its work. Meskipun pastinya diantara sahabat muslim teens ada yang kontra dan ada yang pro dengan fenomena ini namun bila kita ingin menjadi anak muda yang baik pastinya kita akan pilih yang baiknya terlepas dari kita anak metal atau bukan tetap positive thingking dan satu hal "ambilah yang baiknya dan buang yang buruknya". Pesan Muslim Teens Luruskan niat, bersihkan hati dan junjung tinggi keimanan.

Semoga bermanfaat dan memberikan kita inspirasi.
Today is your day because just you that can change today. Do something or nothing!
Walahuallam bissawab.... :)
    • Seorang Bijak Ditanya
Assalamualaikum wr.wb

dakwatuna.com

سُـئِــل حَـكِـيْـــمٌ

Seorang bijak ditanya:

سُئِلَ حَكِيْمٌ : مَنْ أَسْوَأُ النَّاسِ حَالاً؟

1. Siapakah manusia yang kondisinya paling buruk?

قَالَ : مَنْ قَوِيَتْ شَهْوَتُهُ .. وَبَعُدَتْ هِمَّتُهُ.. وَقَصُرَتْ حَيَاتُهُ .. وَضَاقَتْ بَصِيْرَتُهُ

Ia menjawab: Seseorang yang kuat syahwatnya, jauh cita-citanya, pendek hidupnya dan sempit bashirah-nya (mata hatinya)

سُئِلَ حَكِيْمٌ : بِمَ يَنْتَقِمُ اْلإِنْسَانُ مِنْ عَدُوِّهِ…..؟

2. Dengan apa seorang manusia membalas dendam kepada musuhnya?

فَقَالَ : بِإِصْلاَحِ نَفْسِهِ

Ia menjawab: dengan memperbaiki dirinya

سُئِلَ حَكِيْمٌ : مَا السَّخَاءُ …… ؟

3. Apa itu sifat derman?

فَقَالَ : أَنْ تَكُوْنَ بِمَالِكَ مُتَبَرِّعاً، وَمِنْ مَالِ غَيْرِكَ مُتَوَرِّعاً

Ia menjawab: Hendaklah engkau menyumbangkan hartamu dan wara’ dari harta yang bukan milikmu

سُئِلَ حَكِيْمٌ : كَيْفَ أَعْرِفُ صَدِيْقِيْ اَلْمُخْلِصَ …..؟

4. Bagaimana aku tahu mana teman yang tulus ikhlas?

فَقَالَ : اِمْنَعْهُ .. وَاطْلُبْهُ..فَإِنْ أَعْطَاكَ ..فَذَاكَ هُوَ ,..وَإِنْ مَنَعَكَ..فَاللهُ الْمُسْتَعَانُ!

Ia menjawab: Kalau dia memintamu, jangan dikasih, dan mintalah sesuatu darinya, jika ia tetap memberi, itulah dia teman sejati, dan jika ia tidak memberinya, maka, cukuplah Allah sebagai tempat meminta pertolongan

قِيْلَ لِحَكِيْمٍ :مَاذَا تَشْتَهِيْ …..؟

5. Apa yang menjadi kesenanganmu?

فَقَالَ : عَافِيَةَ يَوْمٍ !

Ia menjawab, sehari saja saya selamat dan aman!

فَقِيْلَ لَهُ : أَلَسْتَ فِي الْعَافِيَةِ سَائِرَ اْلأَيَّامِ …؟

Maka ditanyakan kepadanya: Bukannya sepanjang hari engkau selamat dan aman?

فَقَالَ : اَلْعَافِيَةُ أَنْ يَمُرَّ يَوْمٌ بِلاَ.. ذَنْبٍ.

Ia menjawab: Yang dimaksud dengan ‘selamat dan aman’ adalah ada satu hari berlalu dan engkau tidak berbuat dosa pada hari itu

قَالَ حَكِيْمٌ : اَلرِّجَالُ أَرْبَعَةٌ : جَوَّادٌ وَبَخِيْلٌ وَمُسْرِفٌ وَمُقْتَصِدٌ

6. Seorang bijak berkata: Manusia ada empat; dermawan, pelit, berlebihan dan ekonomis

فَالْجَوَّادُ : مَنْ أَعْطَى نَصِيْبَ دُنْيَاهُ لِنَصِيْبِهِ مِنْ آخِرَتِهِ.

Dermawan yaitu seseorang yang memberikan jatah dunianya untuk akhiratnya

وَالْبَخِيْلُ : هُوَ..اَلَّذِيْ لاَ يُعْطِيْ وَاحِداً مِنْهُمَا نَصِيْبَهُ.

Seorang pelit yaitu seseorang yang tidak memberikan jatahnya, baik untuk dunia maupun untuk akhirat

وَالْمُسْرِفُ : هُوَ الَّذِيْ يَجْمَعُهُمَا لِدُنْيَاهُ.

Seorang musrif (yang berlebihan) adalah seseorang yang menggabungkan seluruh jatahnya untuk urusan dunia

وَالْمُقْتَصِدُ: هُوَ الَّذِيْ يُعْطِيْ كُلَّ وَاحِدَةٍ مِنْهُمَا نَصِيْبَهُ

Seorang yang muqtashid (ekonomis) adalah seseorang yang memberikan kepada masing-masing jatahnya; dunia untuk dunia dan akhirat untuk akhirar

قَالَ حَكِيْمٌ : أَرْبَعَةٌ حَسَنٌ، وَلَكِنْ أَرْبَعَةٌ أَحْسَنُ !

7. Seorang bijak berkata: ada empat hal baik, namun, ada empat hal lebih baik;

اَلْحَيَاءُ مِنَ الرِّجَالِ..حَسَنٌ، وَلَكِنَّهُ مِنَ النِّسَاءِ..أَحْسَنُ .

a. Sifat malu dari kaum lelaki adalah baik, namun, sifat malu yang dimiliki kaum perempuan lebih baik

وَالْعَدْلُ مِنْ كُلِّ إِنْسَانٍ..حَسَنٌ، وَلَكِنَّهُ مِنَ الْقُضَاةِ وَاْلأُمَرَاءِ..أَحْسَنُ.

b. Keadilan dari semua manusia adalah baik, namun, keadilan dari para hakim dan pemimpin adalah lebih baik

وَالتَّوْبَةُ مِنَ الشَّيْخِ ..حَسَنٌ، وَلَكِنَّهَا مِنَ الشَّبَابِ..أَحْسَنُ .

c. Taubat dari seseorang yang sudah tua adalah baik, namun, taubat dari seorang muda lebih baik

وَالْجُوْدُ مِنَ اْلأَغْنِيَاءِ..حَسَنٌ.. وَلَكِنَّهُ مِنَ الْفُقُرَاءِ..أَحْسَنُ .

d. Derman bagi orang kaya adalah baik, namun, derma dari kaum fakir adalah ahsan

قَالَ حَكِيْمٌ : إِذَا سَأَلْتَ كَرِيْماً …. فَدَعْهُ يُفَكِّرُ….فَإِنَّهُ لاَ يُفَكِّرُ إِلاَّ فِيْ خَيْرٍ.

8. Jika engkau bertanya kepada seorang mulia, maka biarkannya ia berfikir, sebab ia tidak berfikir kecuali yang terbaik

وَإِذَا سَأَلْتَ لَئِيْماً.. فَعَجِّلْهُ.. لِئَلاَّ يُشِيْرَ عَلَيْهِ طَبْعُهُ ..أَنْ لاَ يَفْعَلَ !

Dan jika engkau bertanya kepada seorang yang buruk (tercela), maka segerakan, agar wataknya tidak memberi isyarat kepadanya untuk berkata: “Jangan lakukan”!

قِيْلَ لِحَكِيْمٍ : اَلأَغْنِيَاءُ أَفْضَلُ أَمِ الْعُلَمَاءِ … ؟

9. Manakah yang lebih afdhal; ulama atau orang kaya?

فَقَالَ : اَلْعُلَمَاءُ أَفْضَلُ .

Ia menjawab: Ulama lebih baik

فَقِيْلَ لَهُ : فَمَا بَالُ الْعُلَمَاءِ يَأْتُوْنَ أَبْوَابَ اْلأَغْنِيَاءِ . وَلاَ نَرَى اْلأَغْنِيَاءَ يَأْتُوْنَ أَبْوَابَ الْعُلَمَاءِ..؟

Ditanyakan kepadanya: Lalu kenapa para ulama mendatagi pintu-pintu orang kaya?! Dan kami tidak melihat orang-orang kaya mendatangi pintu-pintu para ulama?!

فَقَالَ : لِأَنَّ الْعُلَمَاءَ عَرَفُوْا فَضْلَ الْمَالِ ، وَاْلأَغْنِيَاءُ لَمْ يَعْرِفُوْا فَضْلَ الْعِلْمِ!

Ia menjawab: Sebab para ulama mengetahui keutamaan harta, sementara orang-orang kaya tidak mengetahui keutamaan ilmu

قَالَ حَكِيْمٌ : اَلنَّاسُ فِي الْخَيْرِ أَرْبَعَةٌ : فَمِنْهُمْ مَنْ يَفْعَلُهُ .. اِبْتِدَاءً، وَمِنْهُمْ مَنْ يَفْعَلُهُ … اِقْتِدَاءً .

9. Dalam hal kebajikan, manusia ada empat macam; ada yang memulai, ada yang melakukannya dalam rangka berqudwah

وَمِنْهُمْ مَنْ يَتْرُكُهُ .. حِرْمَاناً ، وَمِنْهُمْ مَنْ يَتْرُكُهُ .. اِسْتِحْسَاناً .

Dan diantara mereka ada yang meninggalkannya karena tidak ada kesempatan dan diantara mereka ada yang meninggalkannya karena memandangnya sebagai sesuatu yang terbaik

فَمَنْ يَفْعَلُهُ اِبْتِدَاءً …….. كَرِيْمٌ!

a. Adapun yang melakukannya dalam rangka memulai, maka ia adalah seorang yang mulia

وَمَنْ يَفْعَلُهُ اِقْتِدَاءً ……. حَكِيْمٌ !

b. Ada pula yang melakukannya karena mencontoh dan berteladan, maka ia adalah seorang yang bijaksana

وَمَنْ يَتْرُكُهُ اِسْتِحْسَاناً …… غَبِيٌّ!

c. Ada juga yang meninggalkannya karena menganggap baik, maka ia adalah seorang bodoh

وَمَنْ يَتْرُكُهُ حِرْمَاناً …….. شَقِيٌّ !

d. Dan ada pula yang meninggalkannya karena tidak mendapatkan kesempatan, maka ia adalah seseorang yang celaka.
·         Lembang Decoration :
    • Perlunya Remaja Masjid
1. Mengapa kita perlu mengembalikan fungsi masjid ?
Masjid yang bermanfaat akan senantiasa diterima oleh lingkungan dan masyarakat di sekitarnya. Menjadi sebuah kelaziman bagi kita yang sudah memahami pentingnya menghidupkan dan memakmurkan masjid untuk mengajak kembali masyarakat kita ke masjid. Padahal, lingkungan kita saat ini bukanlah lingkungan seideal Makkah dan Madinah di zaman Rasulullah. Perjudian, totor, miras, narkoba dan seks bebas adalah menu sehari-hari masyarakat perkotaan, yang kini juga sudah merambah pedesaan. Apakah kita merasa risih dan malu dengan kondisi demikian ? Kalau jawabannya iya, apakah kita sampai dengan hari ini masih juga mencela keburukan-keburukan mereka tanpa pernah merasa bersalah dan bertanggung jawab sedikitpun ? Kalau pertanyaan kedua ini Anda jawab iya, berarti langkah awal untuk mengajak mereka ke masjid sudah menempuh jalan yang keliru. Mencela masyarakat di sekitar kita, di kampung kita, pada hakikatnya adalah mencela diri kita sendiri.
Ketika kita hidup di sebuah dusun, desa, kampung, RT atau RW, pada hakikatnya kita adalah bagian dari mereka. Saat kita mencela mereka dan mengatakan kampung kita seburuk-buruk kampung, mau tidak mau Anda juga menjadi bagian dari mereka.
Maka katakanlah, “Kami akan selalu berusaha untuk memperbaiki kampung dan lingkungan kami”, dan itu jauh lebih bijaksana dari sekedar mencela. Dan inilah alasan utama mengapa kita perlu mengembalikan mereka kepada masjid. Sebab semangat keislaman di sebuah kampung atau fragmen masyarakat tertentu bisa kita ukur dari semangat keislaman masjid di kampung tersebut.
2. Siapakah yang berhak dan wajib melakukannya ?
Tentu tidak mungkin, kita mengharapkan Ali bin Abi Thalib atau Muhammad Al Fatih untuk bangkit kembali (Syerem kali …..). Saat ini, yang tersisa dan yang ada di akhir zaman ini adalah kita. Ya, kita semua, yang barangkali belum lancar membaca Al Qur’an, yang barangkali masih enggan untuk bangun pagi dan sholat subuh di masjid, yang barangkali masih enjoy dan nyaman dengan pacaran dan pergaulan layaknya anak muda zaman sekarang. Kita tidak bisa mengharapkan orang tua kita, kakek dan nenek kita untuk kembali meramaikan masjid, sebagaimana mereka melakukannya di masa muda mereka. Saat ini, kitalah pewaris mereka. Kitalah pewaris orang-orang terdahulu, bahkan sebenarnya kitalah pewaris da’wah para nabi. Kitalah yang paling berhak untuk menyeru dan mengajak keluarga kita, tetangga kita, pak RT, pak RW, tukang becak, semua preman dan pedagang warung angkring yang ada di sekitar untuk kembali memakmurkan masjid kita yang kosong ditinggalkan umatnya. Sesungguhnya, ada perhatian dari Allah untuk sebagian umatnya yang mau berjuang meninggikan kalimah-Nya. Dan semoga, dari amal-amal kecil inilah, kelak Allah SWT akan membukakan pintu surga bagi kita.
“Dan hendaklah ada diantaramu segolongan ummat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar. Mereka itulah orang-orang yang beruntung” (Q.S. Ali Imron : 104)
“Hai orang-orang mukmin, jikalau engkau menolong agama Allah, niscaya Allah akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu. “ (Q.S. Muhammad : 7)
3. Dimanakah kita saat masyarakat membutuhkan kita ?
Saat horn masjid meraung-raung memanggil penduduk kampung, saat pak RT membagikan undangan kerja bakti kepada semua warganya, dimanakah kita ?
Saat tetangga mengadakan pesta aqiqoh, saat tetangga ditimpa musibah, saat ada acara takziyah di kampung kita, dimanakah kita ?
Saat warga sibuk ronda dan mengambil “jimpitan” beras, saat warga sedang sibuk mempersiapkan kampung menyambut Hari Kemerdekaan Indonesia (17 Agustus), apakah kita nyaman dalam lelapnya tidur ?
Dari interaksi dan komunikasilah, ukhuwah bermula. Prinsip ukhuwah tidak akan pernah bisa lepas dari istilah ‘berbincang’, ‘mengobrol’, atau sekedar ‘saling membantu’ dan ‘saling memberi hadiah’. Demikian pula kita, selayaknya sadar dan mau berinteraksi dengan masyarakat kita, seburuk apapun dan sebesar apapun dosa-dosa yang pernah mereka perbuat. Interaksi sangat berbeda dengan ‘menjadikan mereka kawan dan loyal kepada mereka’ . Interaksi adalah bentuk di mana kita bisa memulai saling memperbincangkan hal-hal yang kita sukai, apa yang sedang kita kerjakan akhir-akhir ini, atau sekedar menanyakan kabar saudara dan keluarga lawan bicara kita. Olahraga, hobi, seni, pendidikan, musik, bahkan sampai isu-isu terkini yang sedang ‘in’ di media cetak dan elektronik adalah bahan paling lazim dan paling sering digunakan untuk membuka pembicaraan. Hal ini bisa kita lakukan dengan nyaman, apabila kita mulai terbiasa untuk mengapresiasi dan menghadiri acara-acara kemasyarakatan di kampung kita.
Dan da’wah bisa kita lakukan dengan mengakhiri perbincangan dan menyelipkan sebuah ajakan bersahabat, “Kapan-kapan datang tadarusan remaja, ya mas. Ditunggu sama anak-anak lho. Asyik koq, santai aja ! “
4. Lalu, kita mulai saja permainannya !
Yap, kita mulai saja permainan ini. Da’wah kampung tidak selalu harus menjadi beban berat yang sampai terbawa mimpi. Bahkan, langkah-langkahnya begitu menyenangkan. Simak saja, bagaimana kisah seorang teman remaja masjid yang hobi ‘balapan’ motor, kini menjadi seorang penjemput ustadz yang paling cepat, paling handal dan paling hafal jalan-jalan singkat yang bisa mempercepat waktu.
Atau kisah seorang remaja putri, yang hobi wisata kuliner (baca : makan-makan di tempat yang enak, bergizi dan murah) yang jadi rujukan seksi konsumsi di masjid, karena atas saran dialah konsumsi pengajian dan tadarusan semakin enak dan tidak banyak menguras kas organisasi.
Atau, kisah seorang remaja masjid yang hobi banget naik gunung dan segala hal yang berbau gunung, piknik dan having fun. Ia kini adalah ketua tim survey remaja masjid yang keberadaannya sangat dibutuhkan untuk program rihlah (piknik) dan bakti sosial remaja masjid.
Atau, kisah seorang remaja masjid yang nakalnya minta ampun, karena saat adzan maghrib tiba, ia masih saja main bola atau main voli di lapangan belakang masjid. Tak malu ia menunjukkan keahliannya bermain bola di depan seorang ustadz di kampungnya, saat sang ustadz dan penduduk sekitar berjalan kencang mengejar takbir pertama shalat maghrib. Kini ia menjadi penggerak teman-teman remaja masjid yang lain, untuk rutin berolah raga di hari Ahad.
Dan kisah seorang mantan pemain band yang sempat frustasi karena tahu bahwa musik jahiliyah yang ia mainkan lebih banyak membawa kemudharatan daripada kemanfaatan. Ia membidani lahirnya nasyid dan kesenian hadroh di masjidnya, karena dari sanalah, kata dia, ia bisa menyalurkan hasratnya bermusik tanpa membawa kemudharatan bagi orang lain.
Ya, langkahnya begitu menyenangkan dan tidak harus melewati berjam-jam rapat yang membosankan. Kita tidak harus membeda-bedakan teman-teman kita berdasarkan tingkat kesholihannya, intensitasnya pergi ke masjid, atau bagaimana ia membaca Al Qur’an. Ada pola pikir lain yang harus kita kembangkan, saat sumber daya kita tidak sesholih apa yang kita harapkan. Bagaimanapun, da’wah harus tetap jalan, sesedikit apapun pengusungnya. Maka, tempatkanlah saudara-saudara kita sesuai dengan apa yang bisa ia berikan kepada da’wah tanpa harus membuat mereka terbebani dengan amanah-amanah yang belum saatnya mereka terima. Soekarno, Presiden Republik Indonesia yang pertama, menyebutnya dengan Zaken Kabinet. Kabinet yang diisi dengan orang-orang yang paling ahli di bidangnya.
Ya, remaja masjid adalah sebuah tim dengan kemajemukan tingkat kesholihan personilnya, yang diisi dengan mereka yang mempunyai kemauan, mempunyai sesuatu yang bisa disumbangkan untuk komunitasnya, dan berusaha untuk menjadi seorang muslim yang lebih baik….
5. Saya siap dan bangga menjadi aktivis masjid !
Baiklah, inilah penghujung dari apa yang bisa dan sudah kita lakukan. Hal – hal yang ringan sekalipun, akan menjadi sangat berbobot dan ‘berat’ apabila ia menuntut sebuah konsistensi dan komitmen untuk terus melaksanakannya. Istiqomah bukanlah suatu hal yang ringan untuk dilaksanakan. Apalagi, lingkungan kita terkadang tidak mendukung aset-aset kesholihan yang sudah kita bangun selama berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun. Maka, tak ada jalan lain selain meminta kepada Allah SWT untuk terus memberikan keikhlasan hati saat kita beramal, serta memohon kepada-Nya supaya kita tetap beristiqomah atas pilihan dan konsekuensi yang kita ambil. Yakinlah, Allah SWT lebih mementingkan proses dan perjuangan kita dibandingkan dengan hasil akhir dari usaha kita.
Menghadapi masyarakat dengan beragam tingkat pendidikan, beragam pola pikir, dan beragam budaya membutuhkan kearifan dan kesabaran yang luar biasa. Prinsip stek (dalam bidang botani atau biologi) barangkali bisa kita terapkan. Stek batang, membutuhkan dua batang yang satu sama lain harus dikelupas sedemikian rupa, sehingga kedua batang tersebut bisa bersatu dan menghasilkan buah yang lebih baik. Mau tidak mau, suka atau tidak suka, ada beberapa bagian dari masing-masing batang yang harus dikelupas, dihilangkan, supaya batang yang satu bisa ‘nyambung’ dengan batang yang lain.
Demikian pula dengan da’wah di masyarakat. Mau tidak mau, suka atau tidak suka, seorang penggiat masjid dituntut untuk lebih banyak bersabar, mau menerima kritik dan berkorban dengan apa yang ia miliki (kalaupun bukan uang, minimal korban perasaan). Tanpa pengorbanan, mustahil sebuah lingkungan kemasjidan bisa bersatu dengan lingkungan kampung di sekelilingnya. Dan untuk hal inilah, sekali lagi niat dan cara kita beramal menjadi penentu. Niat yang lurus dan cara yang sesuai dengan yang dituntunkan Rasulullah adalah bekal utama, supaya pengorbanan kita tidak sia-sia dimakan gerutu dan gunjing karena kurangnya keikhlasan.
Siapkah kita menjadi bagian dari penggiat da’wah masjid ? Banggalah, karena sesungguhnya kitalah pewaris risalah para nabi ! Ya, saya dan Anda, yang terus berusaha untuk memperbaiki diri sendiri, memperbaiki keluarga, dan masyarakat di mana kita tinggal.
                        Lembang Decoration :
    • Mukjizat Alquran, Fenomena Facebook Sudah Tersirat 14 Abad Silam
Suatu ketika selepas Ashar di Masjid Al Hikam. Di salah satu pojok masjid tersebut terdapat Ranid dengan dua orang temannya yakni Ahmad dan Ilmi yang terlihat sedang mendiskusikan sesuatu. Kali ini tema yang diangkat seputar masalah I’jazul Quran (Mukjizat Al Quran). Diskusi yang berjalan cukup santai namun sarat akan ilmu.

Ahmad adalah seorang mahasiswa salah satu PTS di Jakarta dengan program studi Matematika. Seorang calon pengabdi masyarakat dengan ilmunya. Ahmad selalu berupaya mengaitkan Al-Qur’an dengan bidang studinya matematika. Ahmad sering berkutat dengan angka-angka dalam Al-Qur’an.

Ahmad pun memulai diskusi. “Subhanallah alquran itu bener-bener mukjizat. Gua pernah baca di Internet bahwa ternyata kata Yaum (hari) di dalam alquran sebanyak 365 kata sama seperti jumlah hari dalam satu tahun, kata syahr (bulan) disebutin 12 kali sama kayak jumlah bulan dalam satu tahun, sab’u (minggu) disebutin 7 kali sama dengan jumlah hari per minggu. Belum lagi kata-kata yang berlawan kata. Misalnya ad dunya 115 kali, al akhiroh juga 115 kali. Malaikat 88 kali sedangkan asy syayathin 88 kali juga. Al hayat 145 kali begitupun dengan Al Maut yang juga 145 kali. Belum lagi angka 19 yang disebutin dalam alquran surat Al Mudatsir ayat 30. Sebetulnya masih banyak tapi mending antum liat di internet aja nafsi-nafsi, tinggal tanya mbah google ketik key word nya keajaiban angka dalam alquran,” Celoteh Ahmad sekaligus mengakhiri presentasinya.

Tiba giliran Ranid memaparkan pengetahuannya seputar masalah mukjizat Quran. Ranid memang sangat menyenangi diskusi-diskusi tentang kajian Islam berhubung program studi Ranid adalah bahasa Arab yang ia geluti di salah satu Ma’had Lughoh di Jakarta. Maka ia akan memaparkan sepengetahuannya tentang I’jazul Quran dari sudut pandang bahasa.

Setelah mengucapkan basmalah seraya memuji Allah dengan hamdalah, serta sholawat kepada Nabi SAW. Ranid pun mulai berkata “Mumtaz! ustadz Ahmad mantep dah penjelasannya, giliran ane ya? Gini jadi mukjizat kalo diliat dari segi bahasa maka secara sederhana dapat diartikan sebagai ‘senjata’ untuk melemahkan terhadap tantangan dakwah yang ada. Contoh di zaman nabi Musa AS berhubung waktu itu sihir sedang ngetrend-ngetrendnya maka Allah kasih mukjizat nabi Musa AS ‘menyerupai’ sihir, tapi bukan sihir, dengan tongkatnya yang terkenal. Bisa berubah jadi ular, ngebelah lautan, dsb. Trus di zaman nabi Isa AS berhubung waktu itu ilmu kedokteran lagi maju-majunya maka Allah kasih kepada nabi Isa AS mukjizat yang berhubungan dengan dunia pengobatan. Nah, di zaman Rasul SAW pada masa itu kaum jahiliyyah terkenal akan syairnya yang luar biasa Indahnya. Maka Allah pun memberikan kepada Nabi SAW berupa alquran sebuah mukjizat yang begitu sangat tinggi dan sarat akan nilai sastranya.”

Ranid masih melanjutkan pemaparannya “bahkan Allah nantangin mereka kaum kafir untuk buat satu surat saja yang semisal dengan alquran. Coba ente berdua buka Al-Baqoroh ayat 23
‘dan jika kamu meragukan Al-Quran yang Kami turunkan kepada hamba Kami (Muhammad) maka buatlah satu surat semisalnya dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah jika kamu orang yang benar,’
dan dilanjutan ayatnya, bahwa Allah sudah kasih garansi, mereka pasti gak akan mampu ngebuatnya. Pernah ada kisah tentang Musailamah Al-Kadzdzab yang coba-coba buat alquran tandingan. Salah satu suratnya niru-niru al-fiil. Dan surat gadungan itu ditertawakan banyak orang karena diliat dari sisi bahasa dan maknanya betul-betul jelek. Dan satu hal lagi cuma alquran kitab suci yang bisa dihafal oleh jutaan manusia walaupun manusianya itu sendiri pun tidak mengetahui arti alquran. Bahkan uniknya juga, hafalannya tersebut lengkap sampai titik dan komanya. Subhanallah maha benar Allah dalam firmanNya ‘dan sungguh Kami mudahkan Al-Quran untuk peringatan’ Al-Qomar ayat 17,” Ranid pun mengakhiri makalah yang dibawakannya.

Selanjutnya giliran Ilmi yang mendapat giliran menjelaskan mukjizat quran berdasarkan studi yang ia geluti. Ilmi adalah seorang mahasiswa IT di salah satu PTS di Jakarta. Berbeda dengan kedua orang sahabatnya tadi, Ikhwan lajang ini tengah mengerjakan tugas akhir dalam perkuliahannya. Hal ini dikarenakan Ilmi terlebih dahulu kuliah selepas SMA daripada Ahmad dan Ranid yang sempat menunda jenjang akademisnya.

Lengkap dengan stelan kacamata khas para hacker di film Hollywood, Ilmi pun memulai pembicaraannya. “sebenernya ane belum mau mengatakan ini mukjizat atau gak? terus terang ane gak berani. Tapi salah satu point yang pernah ane dengar dalam seminar Qur’an bahwa kenapa Qur’an disebut mukjizat tak lain dan tak bukan adalah karena kebenarannya dalam ‘meramal’ masa depan. Betul gak Ran?” Ilmi bertanya pada Ranid. Ranid pun mengiyakan pernyataan Ilmi dengan mengaggukan kepala, seolah tak mau kehilangan pemaparan dari Ilmi sahabatnya.

Ilmi melanjutkan “surat al-lahab contohnya, di situ Allah memastikan bahwa Abu Lahab bakalan tetep kafir dan masuk neraka. Dan ketika surat itu turun di Mekkah, Abu Lahab ternyata masih hidup. Sekarang coba antum bayangin kalo seandainya Abu Lahab itu tergerak hatinya untuk masuk Islam atau pun pura-pura masuk Islam maka Al-Quran akan dipertanyakan kebenarannya dari dulu sampai sekarang. Ataupun di surat Ar-Rum di situ dijelaskan bahwa Romawi bakalan menang melawan Persia. Dan itu subhanallah terjadi beberpa tahun kemudian. Setelah pada peperangan yang sebelumnya Romawi kalah maka pada peperangan selanjutnya Romawi menang telak.

Dan satu lagi peristiwa fathul Mekkah di surat Al-Fath. Allah memastikan kaum Muslimin akan memasuki Mekkah setelah sekian lama hijrah ke Madinah. Dan subhanallah hal itu terbukti.”

Fenomena Al-Fisbukiyyah dalam Al-Qur’an

“Ah itu mah dari aspek sejarah Mi, coba dari aspek IT sesuai sama studi ente?” Tanya Ranid seolah menantang Ilmi. “Weitss, tenang-tenang ane kan belum selesai jelasinnya, ana lanjut ya!” Jawab Ilmi. “Nah berhubung tadi ane bilang ana gak berani nyebut ini mukjizat atau nggak, maka ane akan bilang ini kehebatan Quran.” Ilmi masih melanjutkan, sementara kedua rekannya Ahmad dan Ranid masih terus diam dan menyimak kata per kata yang akan terlontar dari mulut Ilmi. “ente berdua tau gak, bahwa sejak 1400 tahun yang lalu alquran sudah menyinggung tentang Facebook dan kawan-kawannya?!” Ahmad sang Cagur (Calon Guru) tertegun diiringi dengan tertawa kecil seolah tak percaya statmen Ilmi. Lain lagi dengan Ranid yang masih berpikir dan mencari-cari bahwa apakah benar kata Facebook ada di dalam alquran. Dengan mencoba mentashrif pola-pola fi’il.

Ilmi meneruskan kembali pemaparannya “Ahmad, coba ente berdua buka surat Al-Ma’arij ayat 19-21

“‘Sungguh, manusia diciptakan bersifat suka mengeluh. Apabila dia ditimpa kesusahan, ia berkeluh kesah. Dan apabila mendapat kebaikan dia jadi kikir.’

Ayat ini menjelaskan fenomena jama’ah “Al-Fisbukiyyah” secara umum. Coba ente-ente liat wirid-wirid mereka.

Kebanyakan isinya keluh kesah. Temanya udah mirip sinetron mendayu-dayu sampai bikin air mata keluar. Sakit dari mulai bisul, cantengan, jerawat, sampai ayan di update di status. Cuaca juga gak ketinggalan. Dikasih hujan, ngeluh gak bisa kemana-mana. Dikasih panas ngeluh kepanasan. Segala maksiat juga disebarin di muka umum. Masalah duit abis, rezeki seret terus dan terus di suguhkan. Ibadah juga ada beberapa yang dipublikasikan puasa, sedekah, tapi alhamdulillah ane belum menemukan ada orang yang lagi sholat update status ‘lagi roka’at dua nih’ naudzubillah kalo sampai ada!” canda Ilmi.

Ahmad dan Ranid pun tertawa dan mengaminkan ucapan Ilmi. “Terus di ayat setelahnya dikatakan ‘apabila dapat kebaikan maka ia kikir.’ Ane rasa betul ayat tersebut. Coba ente berdua hitung ada beberapa orang yang update status semisal alhamdulillah dapet rezeki, buat yang mau ditraktir harap tunggu di depan masjid. Kira-kira ada gak status kayak gitu. Giliran dapat rezeki yang melimpah pada pelit gak mau orang lain pada tau, tapi giliran ditimpa musibah di share kemana-mana.”

“Ah, lo iri aja kali jangan sok jaim deh?!” Kali ini Ahmad yang bertanya kepada Ilmi. Ilmi pun menjawab “ane rasa jaim itu perlu, dalam konteks JAIM, Jaga-Iman berkaitan dengan hal malu, ane tidak mengharamkan update status, akan tetapi alangkah baiknya update-nya itu yang baik-baik pokoknya temanya mengajak kebaikan dari quran, hadits, sahabat, ataupun salafush sholih. Inget akh dalam hadits riwayat Bukhori dikatakan Jika kamu tidak malu, maka berbuatlah sesukamu. Ulama bilang bahwa jika kita udah gak malu sama Allah dan tidak merasa diawasinya maka tunaikan saja hawa nafsumu dan lakukan apa yang kau inginkan.” Jawab Ilmi.

Ranid tak menyangka sahabatnya Ilmi dapat menarik dan mengaitkan surat Al-Ma’arij ayat 20-22 dengan fenomena Facebookers yang bergentayangan di dunia maya. Alhamdulillah bertambah satu lagi pengetahuan Ranid pada hari itu. Sungguh Ranid sejatinya sudah sering membaca atau bahkan menghafalkan surat ini. Namun dikarenakan kurang men-tadabbur-i ayat ini maka alangkah kagetnya ia mendengarkan penjelasan yang dipaparkan oleh sahabatnya Ilmi.


wallahualam :)
semoga bermanfaat

             Lembang Decoration :
    • MATEMATIKA PAHALA SHAUM BULAN SYAWAL
Assalamu'alaikum Wr. Wb. Sahabat muslim, sudah shaum Syawal? Kalau belum mari kita shaum, mumpung masih ada waktu. Pahala shaum Syawal itu sama dengan satu tajun. Kok bisa ya? Ya bisa lah. Tak ada yang tidak bisa dengan kehendak Allah SWT. Mari kita menghitungnya berdasarkan prinsip matematika.
***
"Barang siapa yang shaum (di bulan) Ramadhan, kemudian dia mengikutinya dengan (shaum sunnah) enam hari di bulan Syawal, maka (dia akan mendapatkan pahala) seperti shaum setahun penuh“ Hadits ini diriwayatkan oleh Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi, Ahmad, Darimi dan Ibnu majah.

Dari Hadits di atas, kenapa shaum enam hari di bulan syawal bisa menyamai pahala shaum setahun penuh?

Jawabannya dikemukakan oleh para ulama, sebagai berikut : bahwa setiap kebaikan itu yang semisal dengan sepuluh kebaikan yang semisal. Bulan Ramadhan (shaum sebulan penuh) sama dengan shaum selama sepuluh bulan ( 30 x 10 = 300 hari = 10 bulan) dan shaum 6 hari di bulan syawal sama dengan shaum selama dua bulan ( 6 x 10 = 60 hari = 2 bulan ). Jumlahnya menjadi 12 bulan. Jadi seolah-olah jika sesorang melaksanakan shaum syawal dan sebelumnya shaum Ramadhan sebulan penuh , dia seperti melaksanakan shaum setahun penuh.

Hal ini dikuatkan oleh sabda Rasulullah saw yang artinya : ”Barang siapa shaum enam hari setelah Idul Fitri, maka seakan dia shaum setahun penuh. (Barang siapa berbuat satu kebaikan, maka baginya sepuluh kebaikan semisal)“. Dari HR. Ibnu Majah

Puasa enam hari di bulan Syawal hukumnya sunnah, seperti dinyatakan para Ulama-ulama, Imam Syafi’i, Ahmad bin Hambal dan Daud Ad Dhahiri. Sedangkan yang menyatakan Puasa enam hari di bulan Syawal hukumnya makruh adalah Imam Malik dan Abu Hanifah.

Cara Melaksanakan Puasa enam hari di bulan Syawal sesorang boleh memilih waktu pelaksanaannya kapan saja , selama masih di bulan Syawal, baik di awal bulan, pertengahan atau di akhir bulan. Caranyapun boleh berurutan dan boleh pula terpisah.
Imam Nawawi dalam Syarh Muslim mengatakan, „Para Ulama madzab Syafi’i mengatakan bahwa yang paling afdhal (utama) melakukan shaum Syawal secara berturut-turut (sehari) setelah shalat Idul Fithr. Namun jika tidak berurutan atau diakhirkan hingga akhir Syawal maka seseorang tetapmendapatkan keutamaan shaum Syawal setelah sebelumnya melakukan shaum Ramadhan“.
***
Bagaimana sahabat muslim? Menurut ilmu matematika juga membuktikan bahwa shaum 6 hari di bulan Syawal sama dengan shaum 1 tahun. Wallahu'alam.
Mari sama-sama mencari ridha Allah SWT.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

  http://asetvirtual.com/?aff=engkos-kosdara

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TEORI-TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK

Dijual Bibit Buah Naga